Umji bersama keluarga min tengah makan malam bersama, mereka memakan masakan yang umji buat. Disatu sisi umji terlihat cemas ketika sunmi mencoba makananya.
"A-apakah enak eommonim?" Tanya umji ragu. "Wah, umji ternyata kau pandai memasak yah nak, masakanmu sangat enak, hum mashita" ucap sunmi.
Umji lalu melihat kesampingnya ia melihat suga dengan lahapnya memakan masakanya. Begitu juga dengan eomma appanya.
Umji jadi teringat eomma dan appanya yang berada di busan. Setitik kristal bening meluncur begitu saja kala umji mengingat kenangannya saat di busan. Ia cepat-cepat menghapus air matanya.
"Nak kau menangis?" Tanya sunmi membuat suga dan siwon yang tengah makan menghentikan akstivitasnya.
"Ah, aniyo eommonim, ada debu masuk ke mataku" ujar umji berbohong. "Nak, kau bisa menceritakannya pada kami" ujar siwon.
"Aku... merindukan orang tuaku yang dibusan." Ujar umji ada getir disetiap kalimat yang ia ucapkan.
"Berceritalah nak" ucap sunmi menggenggam tangan umji.
"Eomma sangat sayang padaku dan juga adikku, tapi appa dia hik.. dia tega bermain di belakang eommaku, hiks.. saat itu hiks.. aku masih kecil dan.. hiks aku tidak mengerti apa-apa, dan sekarang aku hiks... mengerti bahwa appa.. hanya memanfaatkan harta warisan kakek-ku saja, hiks.. aku merindukan eommaku" ucapnya suaranya bergetar kala menyebut kata 'eomma' ia menutup wajahnya menyembunyikan air matanya yang sudah mnegalir deras bak sungai.
Suga yang ada disampingnya, langsung memeluk umji, mendekapnya erat. Umji menangis dalam diam. Sungguh ia benar-benar merindukan eommanya.
Terdengar suara nafas yang teratur dari dekapan suga, umji rupanya tertidur akibat lelah menangis, ketika umji menceritakan kisah pilu keluarganya sunmi juga ikut menangis.
"Yoongi-ya" panggil sunmi. "Berjanji pada eomma jangan sakiti umji, dia gadis yang rapuh, eomma merasa ia mengkandung beban yang amat berat. Eomma mohon jaga dia" ucap sunmi lirih, suga menatap umji yang ada didekapannya. "Pasti eomma" ucap suga mantap.
"Bawa dia kekamarmu, dia pasti sangat kelelahan" ujar siwon suga mengangguk ia menggendong umji dan membawanya kekamarnya.
Umji dibaringkan di kasur empuk milik suga yang berukuran king size, suga lalu menyelimuti tubuh umji dengan selimut.
"Eomma.."lirih umji, matanya masib terpejam namun suga dapat melihat air mata meluncur begitu saja dari mata indahnya.
"Aku akan menjagamu sayang dan tidak akan menyakitimu" ucap suga mencium kening umji.
"D-dingin.." lirihan itu kembali terdengar oleh suga. Suga lalu mengecek suhu badan umji.
"Astaga dia demam" suga menatap sendu kearah kekasihnya, lalu keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur dan kembali lagi ke kamarnya dengan membawa baskom berisi air hangat dan kain untuk mengompres umji.
Bersambung...
Tinggalkan jejak...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart ~UmGa 《REVISI》
Ficção AdolescenteTETAPLAH BERSAMAKU APAPUN YANG TERJADI MIN YEWON