3.1 - Teman?

374 69 12
                                    

Jam udah nunjukin pukul 9 malem, dahyun sama juyeon udah nemuin apa yang mereka cari di perpus, dan sekarang kedua orang ini berjalan beriringan keluar dari perpustakaan kota.

Juyeon ngelirik dahyun dalam diam.

"Mau gue anter pulang? " tanya juyeon.

Dahyun noleh, kemudian dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Gila, nggak mungkin banget dia pulang bareng Juyeon.

"Nggak, nggak usah, gue udah minta jemput bunda gue tadi, " tolak dahyun.

Juyeon ngangguk aja tuh.

"Yaudah, gue bakalan temenin lo disini sampe lo di jemput " kata juyeon.

Dahyun noleh, keadaan makin runyam. Kenapa? Karena dahyun udah bohong soal bundanya yang bakalan jemput. Dia aja belum ngabarin bundanya.

"Mati gue" gumam dahyun.

"Kenapa? " tanya juyeon dengan tamang tanpa dosanya.

"Ah nggak! Itu ehmm bunda gue kayaknya bakalan lama jemputnya, lo mending pulang duluan aja, entar kemaleman lagi, " kata dahyun.

Nyoba buat mengusir juyeon secara halus.

Namun sayang, juyeon ternyata tipe yang keras kepala.

"Nggak apa-apa, gue nggak masalah pulang malem. Lo cewek, kalo sendirian gini bisa bahaya, " kata juyeon dengan gentlenya.

Dahyun mengutuk dalam hati, juyeon di saat seperti ini malah bikin dahyun nggak biaa buat nggak ngehirauin cowok ini.

Dahyun menggelengkan kepalanya, dia mikir apaan sih?!

"Dahyun, lo udah gila! " batin dahyun.

"Day? "

Juyeon mencoba menarik perhatian dahyun. Cowok itu cukup khawatir dengan dahyun yang kayaknya lagi perang dengan dirinya sendiri.

"Apa?! "

Dahyun natep juyeon. Juyeon ketawa karena ekspresi panik dahyun.

"Gimana bunda lo? Udah sampe mana? " tanya juyeon.

Dahyun sedikit meringis, kemudian dengan cepat memutar otaknya agar ia tidak ketahuan berbohong.

"Ahh itu, " dahyun ngebuka handponenya.

"Ah! Kayaknya bunda gue nggak bisa jemput haha, yaudah deh gue pulang naik taksi aja, yaudah ya, gue duluan-"

Pergelangan tangan dahyun lagi-lagi di tahan oleh juyeon saat dia mau pergi.

"Udah gue bilang Bareng gue aja, bunda lo nggak bisa jemput, dan lo mau naik taksi jam segini? " kata juyeon.

"Gue nggak apa-apa kok, "

"Nggak, gue yang nggak, pokoknya lo bareng gue"

"Tapi-"

"Gue tau lo nggak mau sampe ketauan wooseok kan abis ketemu gue.." ucap Juyeon.

Denger itu otomatis dahyun ngerasa bersalah banget, nggak maksud buat nyakitin perasaanya juyeon. Cuma ya mau gimana lagi.

"Nggak gitu-"

"Gue tau kok lo ngehindarin gue day, tapi emang salah kalo gue mau temenan sama lo? " tanya juyeon.

Dahyun diem. Ini situasi dimana dahyun nggak bisa berbuat apapun. Dia kayak udah ketangkep dan nggak bisa ngelariin diri.

"Nggak gitu.. Gue nggak masalah kita temenan tapi.."

"Wooseok? " lanjut juyeon yang lagi-lagi motong perkataan dahyun.

Girlfriend  |Book 2| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang