3. Sendiri

67 30 6
                                    

Bahkan aku tetaplah seseorang yang menyedihkan


Jaehyun masih duduk termenung dimeja kantornya. Memikirkan apa tentang kejadian beberapa hari lalu direstoran. Apa kah ia tak mempunyai lagi harapan untuk menebus semua kesalahannya?. Apa ia emang harus berhenti saja?. Pikiran-pikiran itu terus melayang.

"Apa kau masih memikirkan kejadian direstoran jae?" Taeyong yang entah muncul dari mana bertanya dengan santai.

"Hyung! Apa aku menyerah saja?"

"Aku tidak tau jae. Semua keputusan ada ditanganmu. Aku dengar yerim saat ini tak mempunyai pekerjaan, ia dipecat dari restoran" jelas taeyong.

"Benarkah? Ahhhh aku sangat menyesal telah melakukan tindakan itu hyungg. Aku harus bagaimana?" Jaehyun menghela nafas berat, ia tak memikirkan tindakannya itu akan membuat yerim dipecat dan itu membuat rasa bersalahnya semakin besar.

"Kenapa kau tak memberinya pekerjaaan jae. Kau kan bisa memasukkan yerim ke perusahaan ini?" Saran taeyong.

"Hyungg. Yerim sudah amat membeciku sekarang, kalau aku memberinya pekerjaan disini itu sia-sia yerim tak akan mau"

"Benar juga. Ahh atau kau bisa meminta ibumu untuk merekrut yerim dibutiknya, bagaimana? Selama ibumu tak memberitahu yerim tentang kau adalah anaknya, aku rasa itu akan baik-baik saja"

"Aku tidak tau hyung, mungkin aku akan berbicara dulu kepada eomma"

****

Yerim hari ini hanya diam terus diapartemen kecilnya, ia bingung harus bagaimana. Ia sudah tak bekerja lagi direstoran karena kejadian beberapa waktu lalu.

"Ini semua karena jung jaehyun itu" gumamnya.

Ditengah lamunannya ia mendengar suara bel, yerim segela melangkah pergi untuk membuka pintu.

"Ohh hai jim, ada apa?" Tanya yerim

"Aku hanya ingin mengajakmu jalan-jalan apa kau sedang sibuk?"

"Mmm aku tidak sibuk sama sekali, baiklah aku akan pergi denganmu. Tunggu 15 menit lagi aku akan bersiap"

"Baiklah aku menunggu didepan" ucap jimin disertai anggukan dari yerim.

Yerim dan jimin kini tengah berada disalah satu mall terbesar dikota seoul. Jimin mengajak yerim untuk menonton bioskop namun yerim menolak ia beralasan tak terlalu menyukai film.

Mereka hanya mengelili mall tersebut dan melihat-lihat.

"Apa kau lapar?" Tanya jimin.

"Tidak terlalu, kau lapar jim?" Yerim bertanya balik.

"Mm aku sedikit lapar, bagaimana kalau kita makan dulu nanti kita lanjut berkeliling" saran jimin.

"Baiklah kita makan"

Mereka berdua melangkah menuju tempat makan yang ada dimall tersebut dan segera memesan.

"Yerim?" Tanya jimin ditengah makannya.

"Ada apa?" Yerim beralih menatap jimin

"Apa kau sudah punya pacar?" Jimin bertanya dengan pelan namun masih terdengar oleh yerim.

"Tidak, aku tidak punya pacar. Kenapa?" Tanya Yerim.

"Ahh tidak aku hanya penasaran saja. Bagaimana pekerjaanmu?" Jimin berusaha mengalihkan pertanyaannya karena tkut salah berbicara.

"Aku sudah tidak bekerja" raut wajah Yerim kini berubah.

"Kenapa? Bukankah kau sudah lama bekerja disana?"

Because You [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang