4. Memulai Hari Baru

75 27 3
                                    

"Hal yang kaupercayai dengan baik akan menimbulkan hal yang baik juga" Yerim~


*

**

Hari ini Yerim sudah bersiap untuk pergi ketempat pekerjaan barunya. Ia memeriksa ponselnya sebentar untuk melihat alamat yang ia tuju. Dirasa sudah siap semua Yerim segera mengambil tasnya dan keluar dari kamar.

Yerim segera mengunci pintu apartemennya sedikit terburu-buru hingga sebuah suara sedikit mengagetkannya.

"Selamat pagi?" Sapanya.

"Ohh astaga!! hai jim selamat pagi juga" balas yerim sambil memasukkan kunci kedalam tas.

"Apa kau akan pergi?" Tanya jimin

"Iya aku mendapat tawaran pekerjaan disebuah butik jadi aku mau kesana" jelas yerim.

"Ohh benarkah kalau begitu selamat Yerim"

"Aku sedang terburu-buru karena takut terlambat, sebaiknya aku pergi sekarang. Kau juga seharusnya segera pergi bekerja jim"

"Aku akan mengantarkanmu bagaimama?" Tawar jimin.

"Tidak jim, aku pergi sendiri saja aku tidak mau merepotkanmu. Lagi pula kau harus segera pergi bekerja kan?" Yerim jelas menolak tawaran jimin bukan ia tidak mau hanya saja yerim tak pernah mau merepotkan orang.

Jimin hanya menghela nafas pasrah walapun ia masih memiliki banyak waktu luang. Ia bisa berangkat kapan saja untuk bekerja.

"Baiklah, hati-hati"

Yerim hanya mengangguk singkat kemudian pergi meninggalkan jimin yang masih berdiri didekat pintu.

***

Yerim kini tengah berdiri didepan toko butik mewah. Ia tak menyangka akan bekerja disini. Yerim memeriksa ponselnya untuk memastikan alamatnya tidak salah.

"Apa kau seorang pelamar dibutik ini?"

Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan Yerim. Ia menoleh untuk melihat siapa yang berbicara dengannya.

"Ahh iya aku melamar pekerjaan disini." Jawab Yerim.

"Sebaiknya kita masuk. Aku juga salah satu karyawan dibutik ini" ucapnya ramah.

"ahh seperti itu"

"Baiklah kita masuk"

Yerim dan salah satu karyawaan tersebut memasuki toko butik. Awalnya Yerim bingung dan takjub dengan toko tersebut. Bukan apa yerim merasa tidak pantas untuk bekerja disini. Toko tersebut terlalu bagus dan mewah. Ia juga berfikir mungkin bukan sembarang orang yang bisa membeli baju disini.

"Kenapa melamun? Aku perkenalkan pada pemilik butik ini"

Yerim hanya mengangguk singkat dan mengikuti arah langkah perempuan tersebut.

"Nahh itu dia, sebaiknya kau masuk dan menyapanya, aku harus bersiap untuk membereskan toko."

"Terimakasih" Yerim sedikit membungkuk untuk mengucapkan terima kasih

"Tidak usah sungkan. Kalau begitu aku pergi dulu" perempuan yang yerim tak tau namanya segera pergi.

Kini Yerim tengah berdiri didepan pintu ruangan pemilik toko ini. Ia menarik nafasnya dalam mencoba mengusir rasa gugupnya dan dengan berani ia mengetuk pintu beberapa kali. Sampai sebuah suara terdengar dari dalam " masuk"

Yerim dengan hati-hati memasuki Ruangan tersebut. Disana sudah berdiri seorang wanita paruh baya namun masih terlihat sangat muda dan cantik. Wanita tersebut terseyum kearahnya membuat yerim sedikit kikuk.

Because You [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang