22. Cerewet

27 8 0
                                    

"Dia menjadi sangat cerewet setelah aku sakit" Soo~


***
Setelah kepulangan Yerim, Soo kembali merasa bosan. Dia terus saja melirik jam dinding yang tergantung rapi didinding kamar.

Dia ingin segera pulang, tapi karena teringat pesan Taeyong untuk menunggunya, Soo jadi tidak punya pilihan lain.

Bisa saja dia pulang tanpa harus menunggu Taeyong, tapi karena dia merasa tidak enak jika harus pergi begitu saja, dia juga belum sempat berterimakasih karena sudah mengantarkan dan membayar uang perawatannya.

Soo kembali melirik jam dinding, ini sudah pukul 2 siang tapi Taeyong belum juga muncul.

"Apa dia sangat sibuk?" ucapnya.

Tak lama terdengar suara pintu terbuka, Soo langsung menoleh dan mendapati Taeyong yang tengah berjalan kearahnya dengan mambawa bunga.

"Kenapa membawa bunga kesini?" tanya Soo.

"Hanya ingin saja, biasanya orang sakit akan senang jika seseorang membawa bunga"

"Aku tidak merasa senang atau apapun itu. Aku hanya ingin pulang. Dokter juga sudah mengijinkan aku untuk pulang"

"Iya kita pulang sekarang" jawab Taeyong yang tak tega melihat Soo terus merengek minta pulang.

Mungkin dia merasa bosan dan kesepian berada diRumahSakit.

"Benarkah" jawab Soo senang.

Taeyong menjawab dengan mengangguk "tunggu disini, aku akan membereskan barangmu dulu"

"Tidak usah, aku bisa sendiri"

"Biar aku saja, kau masih diinfus dan aku akan memanggil dokter setelah selesai merapihkan barang"

Soo merenggut kesal, Taeyong saat ini bersikap layaknya seorang suami ataupun pacar, padahal Soo bisa melakukannya sendiri meskipun dia sedang diinfus.

"Baiklah terserah"

Taeyong melirik Soo yang sedang kesal. Dia hanya tertawa geli melihat ekpresi wajah Soo.

"Apa kau bolos bekerja hari ini?" tanya Soo lagi.

"Tentu tidak, aku sudah meminta ijin pada Jaehyun" jawab Taeyong yang masih sibuk membereskan barang Soo.

Soo hanya mengangguk mengerti.

"Baiklah sudah selesai, tunggu disini aku akan memanggil dokter untuk melepas infusmu"

"Baiklah" jawabnya Soo

Taeyong lantas pergi meninggalkan Soo untuk memanggil doker.

***

Mereka sudah berada dirumah Soo.

"Terimakasih sudah merawatku dan membayar uang perawatan. Aku akan menggantinya nanti" ucap Soo.

"Tidak apa-apa, aku senang bisa membantumu. Lain kali jangan sampai seperti ini lagi. Aku sangat khawatir"

"Baiklah, kau sangat cerewet. Aku sudah bosan mendengarnya" kesal Soo.

"Aku mengatakan itu karena khawatir"

"Iya iya terimakasih karena sudah khawatir" ucap Soo sedikit kesal.

"Istirahatlah. Aku akan membuatkanmu makanan" suruhnya.

Soo hanya menghela nafas pasrah, dia sebenarnya sudah sangat bosan, dari RumahSakit pekerjaannya hanya diam, dia tidak terbiasa dengan itu tapi karena malawan Taeyong pun percuma dia hanya menurutinya.

"Aku akan kekamar" ucap Soo langsung bergegas pergi kekamar sebelum Taeyong kembali mengomel.

"Dia benar-benar lucu" gumam Taeyong pelan.

***
Pagi ini Yerim sudah berada ditoko. Dia masih sibuk membereskan gaun yang akan dikirim ke pelanggan.

"Kau sudah beres membungkusnya?" tanya Yumi yang juga sibuk membereskan hal lain.

"Sudah, tinggal menunggu untuk diantar saja. Aku dengar orang yang memesan ini akan melangsungkan pernikahan besok?" tanya Yerim

"Iya makanya Nyonya Jung terus menyuruh untuk segera membereskan semua rancangannya. Mungkin karena pernikahan mereka dilangsungkan secara mendadak" jelas Yumi.

Yerim hanya mengangguk mengerti.

"Usiamu sudah menginjak 27 tahun kan? Apa kau tidak ada niatan menikah atau berkencan?" tanya Yumi

Yerim yang mendengar itu hanya diam. Dia tidak ingin terlalu memikirkan tentang itu.

"Aku belum berfikir kesana Yumi, aku ingin fokus untuk berkeja dibandingkan berkencan" jelasnya

"Apa kau sebelumnya pernah berkencan?" tanyanya lagi

Yerim menggeleng pelan "Tidak"

"Wahhh aku sangat terkejut mendengar itu. Kau gadis cantik kenapa tidak pernah berkencan"

"Sudahlah jangan membahas itu lagi. Bereskan ini, sebentar lagi akan diantar" Yerim berusaha mengalihkan perhatian Yumi agar tidak membahas masalah itu lagi.

"Baiklah" jawab Yumi.

Pengiriman Gaun sudah dilakukan, sekarang tinggal melayani beberapa pelanggan yang datang.

Pintu toko dibuka dari luar, Yerim langsung beranjak menemui pelanggan.

"Selamat siang. Ada yang biasa saya bantu?" Yerim menyapa dengan ramah.

"Apa disini bisa memesan gaun untuk acara pesta?" tanyanya.

"Kami menyedian beberapa gaun untuk pesta. Mari saya tunjukkan" Yerim mengarahkan pelanggan tersebut pada jajaran gaun pesta.

Yerim hanya diam memperhatikan pelanggan yang sedang memilih gaun.

"Aku ingin bertanya karena penasaran" pelanggan tersebut menoleh pada Yerim

Yerim langsung berjalan kearahnya
"silahkan"

"Apa kau yang Wanita yang ada dimajalah toko ini?" tanyanya.

Yerim tersenyum simpul "benar saya orang yang berada dimajalah itu" jawabnya.

"Benarkah? Pantas saja aku merasa tidak asing melihatmu. Aku pikir kau seorang model sungguhan"

"Aku bukan seorang model hanya karyawan saja" jawab Yerim.

"Apa Toko ini tidak mempunyai seorang model. Kenapa malah menyuruh karyawannya menjadi model" Sindirnya.

Yerim jelas marah. Tapi dia benar-benar mengerti. Orang sepertinya memang tidak pantas untuk melakukan itu. Dia juga sejujurnya tidak ingin menjadi model majalah toko ini tapi karena Nyonya Jung jadi dia bersedia.

"Tapi tidak apa-apa kau cukup pantas melakukannya" sindirnya lagi.

Yerim hanya diam. Dia tidak harus membuat keributan hanya untuk ini. Meskipun dia sedikit merasa sakit hati.

"Kenalkan namaku Haesoo" pelanggan itu mengulurkan tangannya pada Yerim.

Dia terseyum licik dibalik itu. Haesoo sengaja datang ke butik untuk melihat Yerim. Sebenarnya dia sudah tau melalui foto tapi karena penasaran dia ingin melihat langsung wajah wanita yang pernah Jaehyun tiduri.

Yerim jelas bingung, setelah menyindirnya dia malah mengajak berkenalan.

Yerim mengulurkan tangannya "Yerim"

"Baiklah aku ambil ini" tunjuknya dan langsung pergi meninggalkan Yerim.

Yerim membuang nafas kesal. Dia langsung membawa gaun tersebut untuk dikemas.

Because You [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang