Berulang kali aku mencegah hatiku membeku.
Namun mereka seolah-olah terus menumpahkan salju disana.
Tanganku tak lagi cukup untuk menggenggam dan merengkuh, aku tahu.
Diriku- bukanlah siapa-siapa lagi.
Mereka tetap jauh, mereka tetap pergi meski tangan ini mencoba menarik berkali-kali.
Kali ini, benar-benar aku-kamu yang baru. Kita yang baru.
Tak peduli siapa yang meninggalkan atau ditinggalkan.
Menetaplah jika ingin, pergilah dan jangan pernah masuk jika tak pernah ada niat untuk tinggal lebih lama.
Sebab aku sudah muak dengan harapan yang diterbangkan ke arahku, namun setelah kugapai, ia hilang.Senin, 06 Januari 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Rasa [Complete]✓
PoesíaKumpulan Sajak. Kamu ingin mengatakan sesuatu tapi lidahmu kelu? Apa terkadang kau mengakhirinya bahkan sebelum memulainya? Maka kamu bisa membaca ini. Karena ini adalah .. Kata tentang rasa yang kadang memang tak bisa diucapkan dengan suara. Mungk...