Dan malam ini pun, ia kembali menyumpal telinganya dengan nada.
Dunia terlalu berisik di sekitarnya.
Terlalu berisik untuk di dengarnya.
Ia kembali menyadari, tentang banyak hal yang hilang.
Yang sedikit kacau— kepala dan perasaannya.
Semakin dipikir, semakin ia merasa tak punya tempat lain selain dunianya sendiri.
Mungkin ia egois..
Namun lukanya masih terasa.
Jalan yang masih dipandangnya dengan samar jauh di depan sana.
Lalu jalan yang mulai memudar di belakangnya..
Ia jatuh, terduduk. Menepi.
Tangan yang seolah tak lagi bisa menggenggam, jemari yang tak lagi saling bertaut.
Ia bingung sendiri.
Mengapa begini?Sabtu, 16 Mei 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Rasa [Complete]✓
PoesíaKumpulan Sajak. Kamu ingin mengatakan sesuatu tapi lidahmu kelu? Apa terkadang kau mengakhirinya bahkan sebelum memulainya? Maka kamu bisa membaca ini. Karena ini adalah .. Kata tentang rasa yang kadang memang tak bisa diucapkan dengan suara. Mungk...