Mencari damai hingga ke relung.
Menembus sukma.
Kau tak lagi mau terlalu berurusan dengan ramainya dunia.
Hiruk pikuk yang dipenuhi jerit, yang kadang bahkan telingamu tak diperbolehkan memilah mana yang pantas di dengar.
Jutaan tetes hujan yang selalu kau kagumi, jiwamu menari-nari di dalamnya.
Tak ada yang memahami isyaratmu dengannya,
Bagaimana ia menerbangkan anganmu hingga merindu pada hal-hal yang telah memudar.
Bagaimana kemudian kau berjalan pada keikhlasan sebagai hal terbaik yang bisa kau pilih.
Melepas jerat, mencoba berdamai dengan diri sendiri.
Mensenyapkan riuh yang bagai dengungan lebah dalam kepalamu.
Kau memuntahkannya dengan tangis paling keras yang tak terdengar.
Dan tetap sibuk mencari cahaya yang bisa membimbingmu keluar dari gelap di sekelilingmu, yang akan menerangimu dalam keadaan apapun.Sabtu, 13 Juni 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Rasa [Complete]✓
PuisiKumpulan Sajak. Kamu ingin mengatakan sesuatu tapi lidahmu kelu? Apa terkadang kau mengakhirinya bahkan sebelum memulainya? Maka kamu bisa membaca ini. Karena ini adalah .. Kata tentang rasa yang kadang memang tak bisa diucapkan dengan suara. Mungk...