Aku sudah menitipkan pesan kepada kupu-kupu.
Kepada burung-burung yang dengan riangnya bertengger diatas ranting sambil berbincang dengan pohon yang ditempatinya.
Kepada kumbang yang masih dengan mesra memeluk daun, dan menciumnya.
Kepada ilalang yang masih saja cemburu.
Sedangkan rumput terus mengeluh karena sinar mentari terlalu lama menyapanya, hingga ia kekeringan.
Kepada kolam ikan yang masih dengan setia menanti daun yang jatuh karena merindunya. Yang kemudian menjadikannya lapuk dan membusuk.
Aku menitipkan kalimat-kalimat yang tak sempat atau memang tak pernah sempat disampaikan oleh suara.
Kepada hati yang kuharap masih diselimuti hangat.
Meski sudah berkali-kali ditelan sunyi.
Aku pernah memikirkannya sejak fajar hingga senja.
Tentang bagaimana membuatnya bahagia.
Setelah luka menderanya.Minggu, 14 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Rasa [Complete]✓
PuisiKumpulan Sajak. Kamu ingin mengatakan sesuatu tapi lidahmu kelu? Apa terkadang kau mengakhirinya bahkan sebelum memulainya? Maka kamu bisa membaca ini. Karena ini adalah .. Kata tentang rasa yang kadang memang tak bisa diucapkan dengan suara. Mungk...