TCWM | 9

24.3K 854 5
                                    

HAPPY READING

Seperti sudah terjadwal, aku akhir-akhir ini selalu makan siang bersama Christian. Christian selalu menjemputku pulang dari kampus kecuali jika ia memiliki pekerjaan yang mendadak. Christian selalu meng-video call ku setiap bangun tidur dan sebelum tidur dan juga sering mengirimkan ku pesan singkat dan jangan melupakan bunga mawar yang sesekali dia berikan kepadaku.

Seperti sekarang ini aku sedang menunggu Christian untuk menjemputku. Aku menunggu bersama Rara dan Tirah karena mereka ingin ke rumah ku, aku sudah mengirimkan Christian pesan memberitahunya jikalau aku akan pulang bersama mereka menggunakan taksi online tetapi Christian melarang dan memyuruhku untuk menunggu dia saja.

"Beneran nih kita boleh ikut?" tanya Tirah.

"Iyaaa, kalau kalian tidak mau yasudah kalian naik taksi online saja" kataku

"Wah jahat, kita mau pergi ke tujuan yang sama tapi tak mau pergi bersama" kata Rara.

"Hufft kan aku dari tadi sudah bilang, Christian mengiyakan kalian ikut bersama kami" kata ku penuh kesabaran. Rara dan Tirah tertawa kecil.

Tak lama sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan kami, Christian keluar dari mobil tersebut dan membukakan ku pintu dan mempersilahkan teman-teman ku untuk masuk setelah itu dia juga masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya.

Ku lirik kedua teman ku lewat cermin yang ada di tengah, mereka terlihat kaku tak tau harus melakukan apa, aku tertawa kecil melihat mereka. Christian melihat ku dan tersenyum. Tirah memukul lengan Rara disaatmelihat tingkah kami berdua. "Kamu kenapa" kata Rara sambil menahan tawa.

Kami pun sampai di depan rumahku, Rara dan Tirah lebih dulu keluar dari mobil. Disaat aku ingin keluar Christian menahan ku, dia menarikku dan langsung mencium bibirku. Aku menegang. Tubuhku kaku. Aku tak tau harus bagaimana.

Christian melepas ciuman kami dan mengusap bibir bawahku. Aku hanya menatap matanya tanpa melakukan apapun. Aku tersadar dan langsung keluar dari mobilnya. Tubuhku masih kaku, aku berjalan dengan canggung. Kedua temanku menatapku curiga, aku tak menghiraukan mereka dan berjalan lurus kearah rumahku. Rara dan Tirah mengikuti ku dari belakang.

"Wah ada kalian" kata Ibu ku bersemangat.

"Selamat sore tante" ucap Rara dan Tirah, aku tak menghiraukan mereka dan terus berjalan kearah kamarku.

Ku buka pintu kamarku dan duduk di atas kasur ku, aku mendengar pintu kamar ku terbuka dan masuklah Rara dan Tirah. Mereka pun duduk di sampingku, "Kenapa tadi kamu lama keluar dari mobil Christian?" tanya Rara kepadaku, aku tak menjawab pertanyaannya dan pergi ke kamar mandi menghindari mereka berdua.

"Pasti ada sesuatu!" kata Tirah dan mengetok pintu kamar mandi ku secara terus menerus.

"AIRINNN KELUAR!" teriak Tirah sambil terus menggedor-gedor pintu kamar mandi ku. Aku tak berani keluar dan hanya duduk di kloset yang tertutup.

Setelah tak mendengar lagi teriakan Tirah serta gedoran pintu. Aku membuka pintu kamar mandi sedikit demi sedikit dan mengintip keluar. Tirah sedang nonton harry potter di laptopku dan Rara sedang rebahan sambil bermain ponsel.

Aku keluar dari kamar mandi dan duduk di meja riasku. Ku taruh tasku di atas meja dan menyandarkan wajah ku di atas tasku. Pintu kamarku terbuka dan wajah Ibu muncul dari balik pintu.

"Rara Tirah makan dulu yuk, Airin juga" kebiasaan Ibu kalau teman aku datang ke rumah. Selalu menyuruh mereka untuk makan dan kata Tirah 'perbaikan gizi untuk anak kos'

"Iya tante" balas Rara dan langsung berjalan keluar kamar. "Tirah! Ayo!" ajak Rara. Tirah men-pause filmnya dan menyusul rara. Aku berjalan pelan di belakang mereka.

The CEO Wants Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang