TCWM | 15

17.9K 553 1
                                    

HAPPY READING

Hari Rabu telah menjadi hari libur ku saat ini, karena mata kuliah di hari rabu telah selesai, tinggal menunggu nilai akhir. Maka dari itu hari ini aku ingin ke Smith Company, membawakan Christian makan siang sekalian kami makan bersama.

Aku sengaja bangun lebih awal untuk menyiapkan makan siang yang akan ku berikan kepada Christian. Aku mempersiapkannya dari awal, bahan dasar. Seperti memasak nasi, memasak sayur dan lauk lainnya dan juga memotong buah, dan pastinya aku dibantu Bi Ijah.

Ibu dan Bi Ijah sangat heran, sebab aku sangat jarang membuat bekal makanan. Bahkan semasa sekolah dulu kalau bekalnya tidak disiapkan, aku pasti tidak membawa karena tidak mau menyiapkan sendiri. Kataku dulu, lebih baik aku makan di kantin lebih praktis. Tetapi saat ini aku membuatkan Christian bekal makan siang :) apakah ini yang dinamakan bucin? Hahaha

Aku memasak masakan rumahan, aku tau kalau Christian sangat jarang memakan masakan rumahan karena dia selalu makan di restoran mahal yang dimana porsi makanannya sangat sedikit, dan juga Christian tidak pernah makan dikantin kantornya. Sekali-sekali dia harus merasakan masakan rumahan orang sini.

Bi ijah membantuku untuk memotong buah-buahan. Ibu memberikan ku kotak bekal. Aku menatanya sebisaku.

"Masa di tata seperti itu sih" kata Ibu, Ibu mengambil kotak bekal yang ku pegang.

"Seperti ini dong" kata Ibu lagi, dan menata sesuai apa yang dia maksud. Aku memperhatikan pekerjaan Ibu, Ibu mengambil saos tomat dan membuat bentuk hati.

"Ibu?" ucapku terkejut. Ibu tak merespon, dia melanjutkan memotong wortel hingga berbentuk hati dan menghiasinya dengan sayuran yang lain.

"Nah selesai, cantikkan?" kata Ibu. Aku tersenyum kecut melihat kotak bekal tersebut.

"Ibu, ini sangat berlebihan" protesku. Ibu hanya melotot kearahku kemudian menutup kotak bekal tersebut.

Setelah itu, ibu menyuruhku untuk menata kotak bekal lainnya dan memprotes disaat aku menatanya terlalu biasa. Katanya 'inikan untuk orang yang spesial, masa di buatnya biasa saja' hufft aku hanya bisa menuruti perkataan ibu.

Setelah semuanya selesai, aku menaruh kotak-kotal bekal tersebut kedalam tas agar menjadi satu dan menaruhnya diatas meja makan. Kemudian aku bersiap-siap untuk ke Smith Company.

Aku memakai pakaian yang sederhana tetapi terlihat manis, menggunakan makeup natural dan menjepit rambut panjangku. Aku menyemprotkan parfum kesukaan ku ke kedua pergelangan tanganku dan ku usap ke leherku. Setelah itu aku keluar dari kamarku dan berpamitan ke Smith Company.

Aku ke Smith Company diantar oleh supir Ibu, karena Ibu melarang ku membawa mobil sendiri dan kata Ibu biar Christian yang mengantar ku pulang. Hufft Ibu ku.

Tadi aku sudah mengirimkan Christian pesan kalau aku akan ke kantornya untuk makan siang bersama. Hanya saja aku tak bilang kalau aku membawakannya bekal makan siang, semoga saja dia tak membeli makanan.

Kami sudah sampai di Smith Company, karena sekarang hari kerja jadi Smith Company sangat ramai dan semua orang sibuk apalagi sekarang belum waktunya istirahat makan siang.

Aku memasuki Smith Company dan berjalan kearah resepsionis. Resepsionis tersebut melihat ku berjalan menghampirinya, dia tersenyum kearahku, aku membalas senyumannya. Belum juga aku berkata apa-apa, dia langsung berkata,

"Mau ketemu Mr. Smith kan? Langsung saja keruangannya" aku hanya tersenyum dan mengangguk.

Setelah itu aku berjalan kearah lift dan menunggu hingga lift ini membawaku ke lantai 18.

The CEO Wants Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang