HAPPY READING
Aku bangun kesiangan. Entah karena tidur ini menjadi pembalasanku karena kurang tidur beberapa hari atau karena Rara tidak membangunkanku. Aku bergegas mandi dan berpakaian. Kemudian turun kebawah dan untung saja Wayne sudah ada di depan loby. Mungkin dia sudah menungguku sejak tadi. Aku merasa bersalah.
"Maafkan aku Wayne, aku bangun kesiangan" kataku sambil masuk kedalam mobil.
"Tidak apa-apa Ms" jawabnya kemudian menjalan mobil ke Smith International School.
Sesampainya di sekolah, aku turun dengan cepat dan masuk melalui loby. Aku melewati beberapa karyawan sekolah dan mereka menatapku dengan tatapan aneh. Aku membalas tatapan mereka dengan wajah bingung. Mereka mengalihkan tatapannya dan aku pun melanjutkan perjalanan ku ke ruang guru.
Di ruang guru juga terjadi hal yang sama. Mereka semua menatapku dan beberapa orang berbisik-bisik.
"Dia datang kapan saja dia mau karena dia pacar dari pemilik sekolah. Sangat tak adil" aku mendengar perkataan beberapa orang secara jelas.
Aku menenangkan diriku agar tidak terbawa emosi. Bagaimanapun mulai hari ini aku tak hanya membawa nama baikku melainkan juga nama baik Christian.
Mrs Ramona tiba-tiba sudah berdiri disampingku. "Good morning Airin" sapa Mrs Ramona.
"Good morning Mrs. Bagaimana kabarmu?" tanyaku, dia tersenyum dan menaruh bawaannya keatas meja.
"Sangat baik, bagaimana denganmu?" tanyanya juga.
"Baik" jawabku. Mrs Ramona duduk di kursinya kemudian mendorong kursinya hingga mendekat denganku.
"Dugaanku selama ini benar. Kamu pacar Mr Smith" aku menatapnya bingung.
"Dugaan? Kenapa aku?" aku tertawa kecil diakhir kalimat.
"Diantara 10 anak magang disini 6 diantaranya perempuan dan hanya kamu yang terlihat memenuhi kriteria pacar Mr. Smith" aku tertawa kecil, bagaimana bisa Mrs. Ramona menduga dengan hipotesis seperti itu.
"Aku tak mengerti kenapa Mr. Smith memilihnya untuk menjadi pacarnya, dia bahkan terlihat biasa saja" aku mendengar perkataan seseorang dengan sangat jelas.
"Ya, cara dia berpakaian pun sangat tidak berkelas" kata orang yang lain.
Apakah sekarang jamannya membicarakan orang lain secara jelas dan terang-terangan?
Aku dan Mrs. Ramona menoleh kebelakang, ke arah sumber suara tersebut.
"Apa kalian tak ada kerjaan? Bergosip diwaktu kerja?" teriak Mrs. Ramona kepada kedua wanita yang menjadi sumber suara tadi. Mereka menoleh kearah kami, mereka menatapku sinis dan membuang wajahnya kearah depan.
"Ck dasar guru baru, tak bisa membedakan kapan waktu kerja dan kapan waktu istirahat!" Mrs. Ramona terlihat agak kesal.
Dia menatapku dengan tatapan bersalah, "Airin maafkan guru kami, mereka hanya iri denganmu" aku mengangguk mengerti perlakuan mereka. Setelah itu Mrs Ramona sibuk dengan pekerjaannya dan akupun memeriksa lembar ujian siswaku.
Setelah memeriksa 8 lembar kertas jawaban, aku menoleh kearah Mrs. Ramona. Mrs Ramona sedang berbicara dengan seorang siswa dan kemudian dia pun berdiri.
"Airin aku pergi dulu, ada yang harus aku urus mengenai ekstra kulikuler yang aku bina" aku mengangguk mengiyakan perkataan Mrs. Ramona setelah itu Mrs Ramona dan seorang siswa tadi berjalan keluar dari ruang guru. Dan aku kembali memeriksa jawaban siswaku.
Tringg tringg
Ponselku berbunyi. Aku mengecek ponselku dan ku lihat terdapat sebuah pesan dari Christian. Dia menanyakan apa yang sedang aku lakukan. Aku memotret meja ku dan dia membalasnya dengan potret dirinya. Aku tertawa kecil melihat wajahnya yang dibuat ekspresi koyol, biar bagaimana pun dia tetap tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO Wants Me ✅
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ | BOOK 1 : TCWM SERIES | (Tersedia Versi Ebook) Airin Pricilla menjalani hari-harinya dengan sangat teratur. Merencanakan setiap kegiatan yang ingin ia lakukan dan semuanya berjalan dengan mulus. Hingga ia bertemu denga...