HAPPY READING
Airin :
Fan hari ini kamu main kan?Aku menunggu jawaban dari Fano diseberang sana.
Fano :
Main apa?Intonasi dari perkataan Fano sangat terkejut dan juga menyelidik.
Airin :
Basket lah apalagi.Fano :
Ohh. Iya aku main. Kamu nonton kan?Airin :
Mm hmm aku sudah bersiap-siap kesana.Fano :
Kamu perginya sama siapa? Adrian?Airin :
Bukan, sama RaraFano :
Ohyasudah, aku tunggu disana yah.Fano pun memutuskan panggilan telefon ku dan aku melanjutkan bersiap-siapku. Hari ini aku sangat malas untuk makeup. Aku hanya memakai sunscreen dan liptint saja. Dan aku sengaja memakai topi untuk menutupi wajah tanpa makeupku.
"Airin, Rara sudah ada di depan" panggil Bi Ijah dari depan pintuku. Aku mengambil tas kecilku dan berlari kecil keluar rumah. Aku memasuki mobil Rara dan kami pun berangkat menuju rumah kos Tirah.
Tak ada pembicaraan diantara kami selama di perjalanan. Aku sibuk memikirkan skripsiku sedangkan Rara fokus dengan jalanan. Tak lama kami pun sampai di rumah kos Tirah. Aku turun dari mobil dan Rara menyusulku kami masuk di rumah kos Tirah, "Tiffah" sapa Rara kepada seorang wanita yang baru saja keluar dari kamarnya. "Eh Rara" kata orang tersebut. Kemudian wanita tersebut berjalan meninggalkan kami. "Itu yang namanya Tiffah" bisikku kepada Rara, Rara mengangguk kemudian membuka pintu kamar Tirah disaat Tirah telah membuka kunci kamarnya.
Kami memasuki kamar Tirah dan mendapati Tirah yang masih menggunakan handuk. "Kamu kenapa belum bersiap-siap!" tegur Rara. Rara duduk disalah satu kursi yang ada di dalam kamar kos Tirah. "Bagusan aku pakai yang ini atau ini" Tirah mengangkat dua baju yang menurutku hampir sama. "Putih" jawab Rara. Tirah mengangguk kemudian memasukkan baju berwarna kuning yang tidak terpilih. Kemudian Tirah mengangkat dua pilihan bawahan lagi. "Bagusan yang mana?" katanya.
Aku menatapnya terheran. Sangat heran sebab kita hanya ingin ke pertandingan basket kenapa dia sangat heboh dalam memilih outfit. "Tir kita hanya ingin menonton basket, kenapa kamu sangat pusing memilih outfit. Memangnya disana ada siapa sih?!" tanyaku mulai kesal.
Rara mengangkat bahunya dan dia pun menunjuk celana jeans yang Tirah pegang. Tirah membawa outfit yang terpilih dan memakainya di dalam kamar mandi. Setelah menggunakan pakaian, Tirah duduk di depan meja riasnya dan berias secantik mungkin. Yang membuat aku semakin terheran dan juga penasaran. Tirah mengambil tas kecilnya dan kami pun berangkat menuju lapangan basket kampus.
Ternyata yang ingin menonton pertandingan basket tersebut sangatlah banyak. Semua kursi hampir terisi penuh, bahkan kami sangat sulit mendapatkan tempat duduk berdekatan. Untung saja Fano menyimpankan kami, tepat di tengah-tengah kursi penonton, tempat strategis untuk menonton pertandingan.
Tak lama setelah kami sampai, pertandingan pun dimulai. Para pemain berdiri di tengah lapangan. Semua penonton bersorak seakan akan mereka sedang melihat BTS di panggung konser. "Lihat wajah Fano, sok serius banget" bisik Rara, aku mengangguk dan tertawa lepas. Aku sama sekali tak pernah melihat wajah seriusnya seperti itu dan itu membuatku tak dapat menahan tawaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO Wants Me ✅
Romantizm❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ | BOOK 1 : TCWM SERIES | (Tersedia Versi Ebook) Airin Pricilla menjalani hari-harinya dengan sangat teratur. Merencanakan setiap kegiatan yang ingin ia lakukan dan semuanya berjalan dengan mulus. Hingga ia bertemu denga...