HAPPY READING
Aku sedang memasak sarapan untukku dan juga Christian, yeah seperti sudah menjadi rutinitas ku disini. Dan juga sepertinya Christian tak pernah sarapan kalau tak disediakan dan aku yakin pegawainya pun tak sempat untuk menyediakan Christian sarapan. Maka dari itu aku sebisa mungkin membuatkannya sarapan.
Kali ini aku membuat nasi goreng dengan telur ceplok, aku tertawa kecil membayangkan Christian memakan ini. Awalnya aku ingin membuatnya sesuai selera ku tetapi aku teringat Christian tidak tahan dengan makanan pedas jadi ku urungkan niatku, aku tak ingin dia menghukum ku lagi. Aku tertawa kecil mengingat wajah kepedesannya.
"Apa yang membuatmu tertawa pagi-pagi" aku tersentak merasakan Christian memelukku dari belakang dan berbicara tepat disamping telingaku. Christian mengecup pipi kiriku.
"Good Morning" katanya, aku terkekeh melihat tingkahnya.
"Apa yang kamu masak?" tanya Christian sambil mengintip ku yang sedang menumis bumbu.
"Nasi goreng" jawabku.
"Sepertinya enak, baunya saja sudah membuatku lapar" katanya sambil menatap takjub nasi yang ku masukkan kedalam wajan. Aku tertawa kecil melihatnya.
"Lebih baik kamu mengatur meja, daripada mengganggu ku disini" aku mendorongnya pelan dan dia menurut.
Aku mengaduk-aduk nasi yang telah ku masukkan agar tercampur dengan bumbu secara merata, dan aku tak sengaja melirik ke arah Christian dan dia menatapku tak berkedip. Aku seketika tertawa keras.
"Kamu menertawakan apa?" tanya nya sambil membantuku mengambil telur.
"Kamu terlihat lucu jika berekspresi seperti tadi" kataku dan mengambil telur yang berada di tangan Christian.
Aku menaruhnya tak jauh dari jangkauan ku kemudian menaruh nasi goreng yang telah matang keatas piring kami selanjutnya aku membuat telur ceplok dan sarapan kami pun jadi.
Christian membawa piring kami keatas meja makan kemudian dia mengambil jus jeruk dari dalam kulkas dan menuangkan ke dalam dua gelas. Christian memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya, aku menunggu responnya.
"Masakanmu tak pernah mengecewakan, ini sangat enak" aku tersenyum senang mendengar perkataannya, padahal aku hanya membuat nasi goreng yang sangat sederhana. Salah satu yang aku sukai dari Christian, dia selalu menghargai apapun yang ku lakukan dan memberi pujian yang aku sukai.
Aku memakan sarapan ku dengan lahap dan ku lihat Christian juga memakan dengan lahap. Aku senang melihatnya.
"Aku rasa aku bisa gemuk jika kamu terus memasak untukku," kata Christian kemudian meminum jus jeruknya "karena aku tak bisa menolak masakan mu dan juga aku tak bisa berhenti memakannya" lanjutnya, aku menoleh kearahnya.
"Aku tak masalah jika kamu gemuk" kataku kemudian meminum jus jerukku.
"Yakin?" tanya nya, aku mengangguk mantap. Christian tertawa melihat responku.
"Chris apa hari ini kamu libur? Tak ada kerjaan?" tanyaku sambil terus menatapnya yang sedang mencuci peralatan makan yang kami gunakan tadi.
"Iya, memangnya kenapa?" tanya Christian.
"Aku ingin berolahraga. Apa kamu bisa membawaku berolahraga, like gym or something?" tanyaku pelan dan hati-hati.
Christian mengeringkan tangannya yang basah karena mencuci piring dan menatapku lurus. Mm tanda-tanda tidak bisa nih. Yasudah aku pasrah saja.
"Bukannya kamu tak masalah aku gemuk?" pertanyaan yang tak ku sangka yang akan dia lontarkan.
Aku mengangguk cepat, "Bukan untuk kamu, tapi untuk aku hehe. Bisa atau enggak?" tanyaku lagi pelan-pelan. Christian melemaskan punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO Wants Me ✅
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ | BOOK 1 : TCWM SERIES | (Tersedia Versi Ebook) Airin Pricilla menjalani hari-harinya dengan sangat teratur. Merencanakan setiap kegiatan yang ingin ia lakukan dan semuanya berjalan dengan mulus. Hingga ia bertemu denga...