4

1.1K 137 1
                                    

"Kring...kring...kring..."
Tiba-tiba ada telfon masuk di HP Jae dan terpampang nama Sungjin disana. Dengan segenap rasa malas ia angkat telfon dari Sungjin.

"Halo kenapa?"

"Lu dimana? Sini tempat latihan."

"Dirumah. Hah latihan? Skip dulu deh. Dadakan."

"Lu lupa besok kita ngisi pensi?! H-1 ini!" Kata Sungjin dengan nada bicara yang tidak enak didengar.

"Oh iyak." Kali ini Jae benar-benar lupa jika ia ada jadwal manggung besok.

"Udah sini latihan cepet."

"Enggak bisa gua. Ada urusan."

"Urusan ngapain? Lu mau balikin binder yang di cafe itukan? Kan jam 7. Ga penting itu. Masih lama. Latihan dulu sini."

"Penting lah. Banget malah. Udah gua skip latihan dulu ya."

"Pilih mana skip latian sekali atau gausah latian selamanya alias lu gua keluarin dari grup?"

"Et ancemannya yaampun. Yaudah iya-iya gua latian jalan sekarang."

Tut—tut—tut
Sambungan telepon langsung Jae putuskan secara sepihak.

Memang seperti itu ancaman Sungjin untuk anggotanya yang malas latihan apalagi karena hal-hal sepele yang berkaitan dengan kebucinan. Mungkin karena Sungjin sendiri tidak memiliki orang yang ia bucin apalagi kekasih. Jadinya ia juga tidak ingin ada anggota band nya yang bucin.

Sudah 3 jam lebih day6 latihan di sebuah studio musik kecil milik papanya Dowoon. Waktu sudah menunjukkan pukul 19:24. Itu artinya Jae sudah terlambat pergi ke cafe Pistou dan bertemu Nayeon. Memang seperti ini jika day6 sudah asyik latihan. Suka lupa waktu lupa diri.

"Eh udah ya guys, gua duluan. Mau ke cafe pistou ketemu tambatan hati. Doain aja sesuai ekspetasi gua." Kata Jae sambil mengambil tas dan kunci motornya lalu dibalas anggukan malas oleh teman-temannya yang kelelahan.

Untung saja Jae sudah siap memakai pakaian yang ingin ia kenakan ketika bertemu Nayeon nanti—padahal hanya kaos hitam dan celana jeans hitam. Lalu untungnya juga waktu yang ditempuh dari studio latihan ke cafe Pistou hanya setengah jam menggunakan motor ninja. Jae ngebut sekencang-kencangnya. Kita do'akan saja ia selamat:)

Jae tiba di cafe Pistou pukul 08:03. Ia terlambat satu jam. Setelah memakirkan motornya ia langsung masuk kedalam cafe dan melihat sekitar.

Namun tampaknya tidak ada perempuan cantik yang sedang duduk sendirian. Yang ada hanya beberapa pasangan, juga beberapa perempuan yang sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya. Tapi mereka terlihat seperti bocah SMP. Dan...

Ada nenek-nenek yang sedang duduk sendirian. Hah apa benar yang dikatakan Sungjin waktu itu jika pemilik binder adalah nenek-nenek? Namun Jae kembali memgingat bahwa isi binder itu adalah catatan kuliah. Jadi tidak mungkin binder itu milik nenek-nenek. Huh selamat.

Lalu Jae memutuskan untuk duduk di salah satu meja tersebut dan membukan ponselnya untuk chat Nayeon.

Park Jaehyung
Oke
22.57
Read
Nayeon nanti jangan lupa ambil bindernya ya di cafe pistou jam 7😊
10:14
Nayeon nanti pake baju apa ya? Biar gua nanti enggak salah orang hehehe
Gua pake kaos item, celana jeans item, sweater abu-abu, pake kacamata
16:06
Nayeon dimana? Gua udah sampe ya di cafe pistou☺️
20:10

Ternyata chat Jae dari tadi pagi belum dibaca oleh Nayeon. Akhirnya Jae memutuskan untuk tetap menunggu hingga Nayeon datang.









"Mas maaf ini cafe nya udah mau tutup." Kata seorang pelayan tampan yang tempo hari melihat Nayeon itu.

Ternyata sekarang sudah pukul 23:37 dan cafe akan tutup pada pukul 00.00, juga sudah tidak terlihat adanya pelanggan disini kecuali Jae dengan 5 gelas kosong di atas mejanya.

"Hah udah mau tutup? Cepet amat? Yaelah mas khusus hari ini cafenya buka 24 jam ya?" Timpal Jae sembarangan.

Sang pelayan cafe—Jinyoung tidak sengaja melihat binder pink di atas meja Jae. Jinyoung ingat milik siapa binder ini. Yaitu mbak-mbak cantik yang memesan 1 matcha latte dan kentang goreng kamis lalu.  Saat itu Nayeon memang meletakkannya di atas meja.

"Mas kok diem aja? Gimana mau enggak buka 24 jam khusus hari ini aja? Sampe subuh deh kalo enggak." Timpal Jae lagi.

Lalu Jinyoung sadar dari lamunannya.
"Eh enak aja 24 jam. Udah sebntar lagi tutup. Lagian mas ini mau ngapain sih lama-lama disini?" Kata Jinyoung.

"Ada lah mas urusan. Huh yaudah deh saya balik." Kata Jae menyerah lalu meninggalkan cafe tersebut dengan perasaan kecewa, bete namun juga gelisah. Gelisah takut terjadi apa-apa dengan Nayeon. Tapi semoga tidak.

I like you ; Park JaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang