Mina
Wkwk pagi Dowoon
Minggu? Dimana?
07. 20Yoon Dowoon
Rumah kamu dimana?
Nanti biar aku jemput
07.22Mina
Mau jemput? Tapi aku bisa bawa motor sendiri
07.22Yoon Dowoon
Gapapa aku jmput aja
Yah plis
07.23Mina
Wkwk okee
Mina send location
Itu alamat aku ya
07.24Yoon Dowoon
Okeee
Nanti jam 12 aku nyampe rumah kamu yaa
See you Mina
07.25Mina
Oke see you Dowoon
07.25"Yaampun Nay! Mimpi apa gua diajak jalan ama Dowoon?!" Kata Mina yang kembali mengejutkan Nayeon yang sedang membaca novelnya kembali.
Nayeon hanya menggerakkan bahunya. Malas jawab pertanyaan Mina.
—
"Min, gua enggak pulang bareng lu ya. Mau ngerjain tugas di cafe Pistou." Kata Nayeon yang sedang membereskan barangnya ketika selesai kuliah.
"Hah pistou lagi? Masih mau nyari binder?"
"Ya iya sekalian nyari binder sekalian nugas disana."
"Mending gua saranin nanti lu minta id line waitress itu deh. Siapa tuh namanya?"
"Buat apaan? Gua enggak suka punya id line orang-orang yang enggak begitu gua kenal."
"Ih ya biar gampang kalo dia mau hubungin lu kalo binder lu udah dibalikkin."
"Iya juga."
"Iyi jigi."
"Yaudah gua duluan."
—
Sesampainya di cafe Pistou Nayeon langsung duduk di dekat jendela—tempat favoritnya.
"Mau pesen apa kak?" Kata Jinyoung sambil senyum-senyum.
"Eh Jinyoung. Biasa matcha latte sama kentang goreng."
Iya Nayeon dan Jinyoung sudah berkenalan, karena wakru itu Nayeon bolak-balik selama seminggu ke cafe ini.
"Enggak bosen pesennya itu terus?" Kata Jinyoung.
Nayeon menggeleng sambil senyum.
"Yaudah tunggu ya kalau gitu."
"Ini Nay pesenannya." Jinyoung datang dan membawa pesenan Nayeon.
Setelah menaruhnya diatas meja Jinyoung ingin kembali ke belakang, namun tangannya ditahan oleh Nayeon.
"Eh bentar deh."
Jinyoung menoleh dan melihat tangannya dipegang Nayeon. Nayeon yang menyadari hal itu segera melepaskan tangannya dan sedikit salah tingkah.
"Eh sori sori. Duduk dulu bentar." Kata Nayeon.
"Iya enggak apa-apa. Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I like you ; Park Jaehyung
Fanfiction[COMPLETED] Hanya kisah cinta biasa, tapi pertemuannya itu yang enggak biasa. "Aku percaya, bahwa ini adalah takdir yang aku yakini tidak akan melewatkanku begitu saja. Semesta tidak sengaja mempertemukan kita pada hari itu melalui kesibukan masing...