Sesampainya di rumah, Jae langsung membersihkan dirinya dan masuk kamar untuk beristirahat. Karena hari ini ia lelah sekali. Ketika ia ingin mengambil HP nya di tas, ia melihat binder pink yang ia temukan di cafe tadi. Ia baru ingat kalau ia membawanya. Lalu ia penasaran dengan isi binder tersebut dan ingin mencari identitas si pemilik.
"IM NAYEON"
Hanya tulisan itu yang mengisi halaman pertama.
Ya, itu milik Nayeon. Ternyata Nayeon sepertinya tidak sengaja meninggalkan bindernya ketika ia membongkar tasnya mencari HP.
Lalu di halaman kedua, benar saja terdapat biodata sang pemilik.
Jae menemukan Id line pemilik binder tersebut—Nayeon.
Lalu tanpa rasa takut Jae memberi pesan chat lewat line kepada Nayeon. Karena niat Jae memang ingin mengembalikan binder tersebut.
Jae berharap sang pemilik binder itu cewek cantik, karena Jae sama sekali tidak tahu bentuk rupa dari si pemilik binder tersebut.
Park Jehyung
P
Hai, Im Nayeon?
22.48Im Nayeon
Iya hai, ini siapa?
22.50Park Jehyung
Sori ganggu
Tadi gua nemuin binder lu didepan cafe pistou
Terus sori gua buka binder lu soalnya gua nyari siapa tau ada identitas lu
Dan ternyata bener, ada id line lu, jadi gua ngechat lu
22.51Im Nayeon
Ah iya tadi ketinggalan
Makasih ya udah ditemuin
22.52Park Jehyung
Iya sama-sama
Terus ini gimana gua mau balikinnya?
Mau ketemuan aja?
22.53Im Nayeon
Iya boleh ketemuan aja
Tapi sekarang-sekarang ini gua lagi ada urusan
Mungkin hari minggu gua baru bisa pergi
22.55Park Jehyung
Oke minggu bisa kok
22.55Im Nayeon
Oke jam 7 ya di cafe pistou aja
22.57Park Jehyung
Oke
22.57
ReadKarena Jae memang iseng anaknya, ia iseng membaca-baca isi binder Nayeon.
80% isi binder tersebut adalah catatan kuliah. Dari situ Jae tahu bahwa Nayeon sang pemilik binder merupakan mahasiswa jurusan design interior.
20% lainnya berisikan catatan-catatan Nayeon ketika ia bosan di kelas. Isinya adalah hal-hal favorit Nayeon dan wishlist Nayeon yang ingin ia wujudkan.
Melihat dari gaya tulisannya yang rapih dan banyak gambar-gambar kecil yang menarik serta dilengkapi dengan pulpen warna-warni, Jae tertarik. Kali ini Jae benar-benar berharap bahwa sang pemlik binder yaitu seorang cewek cantik. Lalu jika benar cantik, ia berharap bisa dekat dengan Nayeon. Aneh, ada-ada saja memang kelakuan Jae ini.
—
Hari ini hari minggu, dan waktu menunjukkan sekitar pukul 3 sore. Jae sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pemilik binder. Ia benar-benar berharap pemilik binder ini—Nayeon sesuai dengan ekspetasinya.
Kali ini ia sama ribetnya dengan perempuan yang bingung milih baju ketika akan berkencan. Ya, sekarang Jae sedang berada didepan lemarinya dan memilih baju mana yang sekiranya membuatnya mempesona. Ia benar-benar seperti orang yang akan kencan buta.
"Kring...kring...kring..."
Tiba-tiba ada telfon masuk di HP Jae dan terpampang nama Sungjin disana. Dengan segenap rasa malas ia angkat telfon dari Sungjin."Halo kenapa?"
"Lu dimana? Sini tempat latihan."
"Dirumah. Hah latihan? Skip dulu deh. Dadakan."
"Lu lupa besok kita ngisi pensi?! H-1 ini!" Kata Sungjin dengan nada bicara yang tidak enak didengar.
"Oh iyak." Kali ini Jae benar-benar lupa jika ia ada jadwal manggung besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
I like you ; Park Jaehyung
Fanfic[COMPLETED] Hanya kisah cinta biasa, tapi pertemuannya itu yang enggak biasa. "Aku percaya, bahwa ini adalah takdir yang aku yakini tidak akan melewatkanku begitu saja. Semesta tidak sengaja mempertemukan kita pada hari itu melalui kesibukan masing...