Saat itu juga Jae langsung mengabari di grup chat Day6 kalau ia berhenti dan keluar dari band. Sudah pasti semua anggota nya terkejut. Mereka bertanya-tanya ada apa dengan Jae, yang mereka tahu kalau masalah Jae dengan mamanya itu sudah selesai. Tapi Jae sudah tidak muncul di grup sehingga menyisakan rasa penasaran bagi yang lain.
Tak lama kemudian berita itu sampai di Nayeon. Nayeon pun juga ikut cemas memikirkan Jae. Akhirnya setelah ia mondar-mandir memikirkan apa yang harus ia lakukan, akhirnya ia memutuskan untuk menemui Jae di rumahnya.
Tok! Tok! Tok!
Nayeon mengetok pintu rumah Jae. Tak lama mamanya Jae membukakan pintu.
"Eh Nayeon." Sapa mama Jae.
"Selamat sore tante." Sapa Nayeon.
"Tumben sore-sore kesini."
"Hehehe Jae nya ada tante?"
"Ada tuh di kamarnya. Yuk masuk kamu langsung samperin aja di kamarnya ya."
"Iya makasih tante."
Lalu Nayeonpun berjalan ke kamar Jae. Sampai di depan kamar Jae, ia mengetok pintu kamar Jae.
Tok! Tok! Tok!
Tidak ada jawaban dari dalam. Dari luar Nayeon seperti mendengar ada suara tangis dari dalam. Ia pun semakin cemas dengan Jae.
"Jae, aku boleh masuk enggak? Ini aku Nayeon." Teriak Nayeon dari depan pintu.
Jae yang mendengar suara Nayeon pun sedikit terkejut. Lalu tak lama Jae buka pintu kamarnya.
"Nayeon? kamu ngapain?"
"Jae kamu kenapa? Kamu nangis?" Tanya Nayeon yang panik melihat mata Jae basah.
"Ssshutt, ayo masuk."
Kini Jae san Nayeon duduk di karpet dekat kasur Jae.
"Kamu kenapa bisa kesini Nay?" Tanya Jae.
"Aku dikasih tau Dowoon kalo kamu katanya bilang di Day6 keluar dari band. Kenapa? Dan sekarang kamu malah nangis."
"Iya keputusan mama aku udah bulat, aku bener-bener akan dikuliahin di London. Jadi mau enggak mau aku keluar dari Day6."
"Jadi kamu tetep ya milih aku daripada Day6?"
Jae mengangguk lemah.
"Emang bener-bener kamu udah engga bisa negosiasi lagi sama mama kamu?"
"Enggak bisa Nay. Mama aku tipe orang tua yang keras kepala dan enggak mau kalah sama anaknya."
"Oh iya Jae, emangnya enggak bisa ya kalau kamu tetep di Day6 meskipun kuliah di London?"
"Maksudnya?"
"Ya mungkin iya gitu kamu kuliah di London, tapi kamu tetep tergabung dalam Day6. Nah nanti setelah kamu lulus ya kamu tetep balik lagi di Day6. Atau bisa aja nanti setelah temen-temen kamu lulus, mereka yang ke London. Coba deh kamu jangan frustasi dulu, coba kamu tetep pikirin pakai kepala dingin."
"Tapi aku enggak yakin mama aku bakal tetep ngizinin."
"Tapi menurut aku bisa aja kok mama kamu ngizinin, toh kan kamu udah fix kuliah di London sesuai sama keinginan mama kamu. Ya kan? Coba deh omongin lagi sama mama kamu."
"Tapi aku takut mama tetep kekeh."
"Ya kan kamu belom coba. Yuk kita ngomong sekarang, aku bantuin."
"Enggak mau."
"Udah ayok! Lap dulu air matanya. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, Jae. Tapi harus kita yang cari sendiri jalan keluar itu." Kata Nayeon sambil mengelap air mata Jae menggunakan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I like you ; Park Jaehyung
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Hanya kisah cinta biasa, tapi pertemuannya itu yang enggak biasa. "Aku percaya, bahwa ini adalah takdir yang aku yakini tidak akan melewatkanku begitu saja. Semesta tidak sengaja mempertemukan kita pada hari itu melalui kesibukan masing...