Rumah Aleta

108 11 5
                                    

Malam minggu yang cerah

Sayangnya tak secerah hati Aleta yang sebenernya pengin piknik tapi gak ada yang ngajak. Maklum jomblo..

Jadilah gadis itu habiskan malam minggunya hanya dengan rebahan rebahan ria sembari menonton drakor dan ngemilin kripik kentang.

"Huuuuaaaaaaaa.. Kok gini si ceritanya, masa tokoh utama cowok, oppa mino mati ketabrak mobil... Huaa.. Dan ngenesnya setelah mati mayatnya masih cakep juga, transfer aja mayatnya ke kamar gue tolong lah.." Aleta guling guling manja+nangis alay di kasur sembari menonton drakor favoritnya

Cewek itu sebal setengah mati gara gara si pemain utama cowok malah meninggal. Rasanya Aleta ingin sekali membanting laptopnya ke lantai. Tapi kan sayang.. Aleta bukan orang kaya yang asal banting entar langsung ada gantinya.

Aleta akhirnya menutup laptopnya, terlalu badmood dengan alur cerita sad ini. Sayang drakor itu tak seperti film indonesia. Kalo film indo, udah mati masih bisa dihidupin lagi, tapi kalo korea udah mati ya mati aja.

Dengan sewot Aleta akhirnya keluar dari kamar menuju meja makan. Dilihatnya, mama Aleta yang tengah menta hidangan di meja, sementara papanya tengah meminum kopi sembari di hadapkan papan catur di sofa.

Aleta menarik kursi dengan kasar, duduk di kursi lalu menyngga tangannya di meja. Wajahnya menunduk kesal, bibirnya merengut malas.

"Kamu kenapa deh Al?? Mukanya kusut gitu??" tanya mama Aleta

"Mah, mama tau nggak?! Film drakor yang kemarin Aleta tonton ama mama.. Ternyata nih ya, si Mino tokoh utamanya cowoknya mati mah.. Aleta kesel, bisa bisanya tokoh cowok dibuat mati arghhhh..."

"Oh.." hanya itu jawaban dari mama Aleta, membuat Aleta semakin kesal

"Kok oh doang? Mama emang nggak kesel?" tanya Aleta

"B aja tuh. Lagian mama gak suka korea, mama sukanya film India, cowoknya lebih hot Al.."

"Ih mana ada.. Cakepan juga cowok korea mah, putih, mulus, ada abs nya lagi.." kata Aleta

"Cakepan india Al.. Cowoknya rata rata udah matang, hot, kulitnya eksotis, ada absnya juga.."

"Yee tapikan cowok India brewokan, iiih.. Kalo cowok korea kan mukanya bersih, glowing, putih, mulus mempesona.."

"Ya bodoamat. Intinta buat mama cowok india yang paling ganteng!! Titik!!"

"Korea mah.."

"India"

"Korea"

"India"

Gitu aja terus sampe besok, ga selesai selesai paling😑

Sampai akhinya suara papa Aleta membuat perdebatan antara ibu dan anak itu berakhir

"Apaan si ribut ribut bagusan juga sepak bola.."

Aleta dan mamanya kompak menoleh

"Papa apaan.. Mana ada hubungannya sama sepak bola, kita tuh lagi bahas film pah.." ujar mama Aleta

"Tau tuh ma, papa gak nyambung banget.."

"Yee.. Terserah papa.. Papa kan sukanya sepak bola.."

"Tau ah.." ujar Aleta

Mama Aleta hanya terdiam, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda

Aleta hanya mendengus kesal. Bete banget..

"Iiih Mah.. Pah.. Aleta bete.." ujar Aleta sembari mengacak acak rambutnya kasar. Dan sekarang rambut Aleta udah mirip style rambut orang gila.

"Kamu bete Al? Mau papa tunjukkin gimana cara biar kamu gak bete??" tanya papa

Aleta langsung mengangguk semangat

"Apa pah??"

"Sini main catur sama papa. Udah papa tata papannya cuma tinggal tunggu lawan buat tanding ama papa.. Gimana kalau kamu aja, dijamin Al betenya ilang" ujar Papa mirip seles seles

Aleta memutar bola matanya malas. Makin jengah dengan semua ini

"Iiih itumah malah justru bikin Aleta tambah bete. Bosen kali main catur mulu.. Sekali kali kek pah, ajakin Aleta piknik malam minggu.. Paling enggak yah makan bareng keluarga di restoran kek.." ujar Aleta

"Papa si fine fine aja Al.. Cuma mama kamu tuh yang ngelarang.." ujar Papa Aleta

"Emang kenapa mah??"

"Ya kalo makan di restoran kan mahal Al.. Makan di rumah aja kek lebih hemat.. Biar uang bulanan yang dikasih papa kamu ada lebih lebihnya dikit.."

Aleta cuma nunduk, iya juga sih--

"Tapi Aleta bosen mah malming dirumah mulu"

"Ya makanya, kamu cari pacar.. Biar malming ada yang apel, diajakin pergi.. Gak sendirian mulu.."

"Aleta mah gak minat mah.. Entaran aja kali.." ujar Aleta

"Huft, yaudah ya terserah kamu.. Ngomong ama jomblo karatan emang rada susah.. Lagian mama gak yakin ada yang mau ama modelan kayak kamu" ujar mama

Terlalu jleb gak sih kata kata mama Aleta? Ada yang merasa terpanggil

"Ih mama mah jahat.. Orang Aleta cantik gini, pasti ada yang mau lah.."

"Cantik? Iya kalo dilihat dari monas pake sedotan.."

Aleta langsung cemberut, setelah itu mama Aleta ikut bergabung di meja makan, begitu pula dengan papanya

"Udah udah.. Ayo makan.." kata mama Aleta, semuanya pun makan dengan tenang

Setelah selesai makan, Aleta membantu mamanya cuci piring, sementara papa Aleta sedang bermain catur mode solo(read:sendiri)

Tok tok tok

Tiba tiba pintu di ketuk dari luar

"Buka pintu Al.. Mama lagi nyapu.." Aleta meninggalkan cucian piringnya untuk membuka pintu

Cklek

Pintu terbuka, menampilkan sesosok cowok jangkung dengan jeans robek robek serta kemeja flanel dan kaos putih di dalamnya. Tak lupa dengan jam tangan hitam yang melekat apik di tangan kekar itu

Arsen

Sang pemilik mata kelam dengan jambul di rambutnya. Tampak sangat tampan. Aleta pun sempat terpesona, hanya sebentar, oke??

"Malem Al.. Gue main, boleh?" suara serak Arsen terdengar merdu di telinga Aleta

Mengalihkan gadis itu dari rasa kagum kepada sesosok cowok yang menjulang tinggi di depannya.

Arsen tersenyum manis, membuat Aleta gugup karena senyuman itu

"A-anu ma-main ama siapa?" gadis itu tak bisa menetralisir rasa gugupnya

"Main sama lo, siapa lagi emang? Masa bokap lo.." ujar Arsen sembari terkekeh

Arsen mengacak rambut Aleta dengan gemas

"Gue masuk, boleh??"kata Arsen

Dan selanjutnya Aleta tak bisa berbuat apa apa lagi selain mengangguk dengan sendirinya.

" Siapa Al??" dan suara di belakang Aleta berhasil mengalihkan perhatiannya dari sosok Arsen

Tbc
Jangan lupa vote and comment oke..
(Selasa,14 januari 2020)

Friend Zone [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang