Hujan Hari Selasa

139 11 10
                                    

Pagi yang mendung, cuaca rasanya sedang tak berpihak pada Aleta. Padahal pagi ini gadis itu harus sekolah, kalo mendung gini kan jadi malas.

Aleta masih duduk di depan rumah, padahal segala persiapannya sudah lengkap. Aleta bisa saja berangkat ke sekolah sekarang, naik motor dengan mantel. Tapi gadis itu udah janji mau barengan dengan Arsen. Cowok itu bilang akan menjemputnya

Aleta menatap jam tangan mungil di pergelangan tangan kirinya.

Sudah hampir jam 7, sayangnya Arsen belum menjemput. Sepertinya Aleta cukup bodoh menerima tawaran Arsen. Hujan hujan begini mana mau Arsen berangkat ke sekolah, palingan juga alfa.. Apalagi jemput Aleta, jangan harap deh..

Aleta bertekad bulat untuk berangkat sendiri,namun sebuah motor ninja sayup sayup berhenti di halaman rumahnya.

Sang pemilik motor membuka helm fullface nya, dan dia adalah Arsen.

"Al.. Sorry gue telat jemput.. Udah ayok naik, gue bawain mantel nih.." ujar Arsen sembari menyerahkan mantel berwarna biru

Aleta menerimanya
"Lagi ujan, kok lo pake motor?"

"Gue semalem naik motor abis dari rumah lo, terus langsung ke club. Karena gak kuat nahan mabok, gue terpaksa booking hotel.."

"Ooh gitu.. Pantes muka lo keliatan teler.."

"Hehehe.. Iya.."

Aleta cuma geleng geleng. Setelah itu membuka tas mantel yang masih tersegel

"Ini baru sen?"

"Iya, sebelum kesini gue mampir beli.."

"Padahal gue punya mantel sendiri loh.."

"Pake yang dari gue.. Hargain perjuangannya.."

"Iya nih gue pake.." ujar Aleta lalu memakai mantelnya

"Kebesaran ih.." ujar Aleta

Arsen terkekeh

"Lo imut.." ujarnya, Aleta cuma memutar bola mata malas

"Udah yuk naik.." Aleta lalu naik ke boncengan Arsen.

Motor mulai melaju,sebelumnya Aleta sempat berteriak pada mamanya

"Maaaaah... Aleta berangkat bareng Arsen.."

"Hati hati.." ujar mamanya

Motor berjalan membelah hujan, menembus rintikannya yang semakin lama semkin deras. Aleta terkesiap saat pelan pelan tangan Arsen membimbingnya untuk melingkar di perut cowok itu

"Lo apa-apaan?" tanya Aleta

"Tangan lo salah posisi, harusnya melingkar kayak gini.."

"Kok gitu,biar apa coba?"

"Kita saling berbagi kehangatan Al.." ujar Arsen, cowok itu memaksa Aleta memeluknya lebih erat

Aleta tak bisa mengelak lagi, dan sepanjang perjalanan itu Aleta memeluk Arsen dengan erat.

Ciit

Bunyi dencitan rem dengan paving sekolah yang basah terdengar sayup. Motor ninja merah milik Arsen berhenti, tepat di area parkir

Aleta melepas mantelnya, menyampirkan di motor Arsen. Sama halnya Aleta, Arsen juga melepas mantel. Dan terlihatlah sosok Arsen yang memakai jeans hitam dan baju hitam serta kalung panjang di lehernya.

"Lo mau sekolah apa mau piknik si, gini amat bajunya,bukannya pakai seragam.." ujar Aleta

"Hehehe..kan gue bilang abis dari hotel, ga bawa apa apa, semuanya ada di apartemen. Seragamnya juga di apartemen, makanya gue pake baju bebas..entar beli di koperasi seragamnya.."

Friend Zone [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang