Part - 13

754 106 13
                                    

Namjoon kembali pulang ke penginapan tanpa membawa Taehyung ikut serta. Ia bahkan tidak memaksa-maksa dan berargumen seperti biasa ketika Taehyung mohon ijin untuk tinggal menemani Jimin mencari informasi malam ini.

Sepertinya Namjoon cukup kecewa dengan perkataan Taehyung tadi, Taehyung tahu lelaki itu sakit hati karena dia lebih membela Jimin yang baru saja dikenal, tapi nasi sudah menjadi bubur. Dia tidak ingin mendekati Namjoon untuk sementara dan menghibur pria itu sekali pun sangat ingin, karena Taehyung tidak mau memberikan harapan kosong pada Namjoon dan mengingkari janjinya pada diri sendiri.

Hyung, maaf.... Maafkan aku.... Lagi-lagi aku menyakitimu....

Mata Taehyung berkaca-kaca begitu punggung lebar Namjoon menghilang memasuki lift bersama Hoseok. Rasanya seperti ditusuk ribuan serpih kaca dan itu membuat perasaannya sakit dan terluka, Taehyung tidak bisa memungkiri bahwa ia juga menyayangi Namjoon lebih dari sekadar kenalan dekat. Namjoon mungkin memang pernah menorehkan trauma, tapi tetap saja perasaan sayang yang baru pertama kali dia rasakan ini sulit sekali hilang sekalipun dia terus berusaha menyibukkan diri dan menjauh dari Namjoon.

Dengan kaki yang mendadak lemas seperti jelly, Taehyung akhirnya kembali masuk ke dalam kamar apartemen Jimin dan terduduk lesu di sofa. Choonhee yang sengaja dilepas dari kandang mendekati Taehyung dan mendengkur manja di bawah kakinya, seolah menghibur. Dengan mata sedih, Taehyung kemudian menyalakan senter ponsel dan mengarahkannya ke tembok, membiarkan Choonhee menghiburnya saat kucing betina tersebut bergerak lucu dengan perut gendutnya mengejar pancaran cahaya.

Senyum di wajah Taehyung pun perlahan mulai tampak oleh tingkah Choonhee. Mungkin tidak sepenuhnya, tapi setidaknya ini cukup untuk meringankan patah hatinya yang kembali muncul.

Jimin datang mendekat sepuluh menit kemudian setelah sebelumnya mengambil ponsel di kamar dan membasuh wajah. Dalam diam dia membuat daftar beberapa teman yang dia ketahui pernah kenal dan akrab dengan Daeho. Jimin mewanti-wanti Taehyung dan bertanya sekali lagi padanya apakah sungguh dia mau ikut karena kelab pada umumnya buka di atas jam sebelas malam. Tapi ternyata Taehyung tetap keukeuh pada keinginannya mengikuti Jimin dan lelaki itu akhirnya menyetujui walaupun dia khawatir pada kondisi Taehyung saat ini.

"Kalau mau pulang bilang saja Tae, tidak apa-apa. Aku bisa sendiri, sungguh. Dan kau sepertinya tadi ingin sekali berbicara dengan Namjoon-ssi."

Taehyung menggeleng untuk ke sekian kali. Menyerah untuk membujuk, akhirnya Jimin mengambil syal dan pakaian hangatnya dan memberikannya pada Taehyung.

Tempat pertama yang mereka datangi adalah sebuah studio dance, tempat biasa Daeho berlatih. Sekilas Taehyung teringat akan Jeongguk, tapi dihalaunya pikiran itu dan dia fokus mengikuti Jimin masuk ke dalam ruang yang mulai sepi karena hari sudah malam.

Di sana Jimin memperkenalkan Taehyung pada sekelompok orang berpenampilan ngetren dan tampak populer. Yang wanita menggunakan mengenakan balutan crop top dan jaket bomber pas badan, serta beberapa laki-laki terlihat tampan dengan postur tubuh mereka yang kokoh. Tubuh mereka berkeringat, seperti habis latihan. Taehyung bisa melihat sekilas hubungan Jimin dengan seseorang di antaranya di masa lalu, tapi dia berusaha mengabaikan keanehan di hatinya dan tetap berdiri dibalik tubuh Jimin, menghindari tatapan-tatapan penuh keingintahuan.

Ketika Jimin menjelaskan siapa sosok yang dibawanya, salah seorang gadis berwajah cantik dengan logat Asia yang begitu kental tidak sengaja menyenggol Taehyung saat akan memeluk Jimin dari belakang.

Jimin menoleh kaget dan menemukan Taehyung menyingkir beberapa langkah dari sisinya. Maniknya mengerjap, mencoba meraih kembali Taehyung tapi si gadis cantik memotong perkataannya.

ClairvoyantWhere stories live. Discover now