Butuh berkendara sebentar dari kedai taco tempat mereka mencuci perut menuju Steepologie Teaz di mana Jimin akan menampilkan pertunjukan akustiknya.
Steepologie Teaz adalah surga bagi para pecinta teh menurut cerita Jimin. Letaknya cukup strategis, dekat dengan Moore theatre di kawasan Belltown. Setelah berjalan melewati pintu masuk, barulah Taehyung menemukan kebenaran akan kata-kata lelaki itu.
"Gila, aromanya segar banget ih,"
Terkekeh gemas menjadi respon Jimin. Kedua sisi toko adalah dinding ke dinding dengan setiap jenis teh daun yang semuanya memiliki sampel yang dapat pengunjung cium aromanya.
Taehyung terpikat oleh aroma teh herbal manis sejak mereka menapaki trotoar. Di dalam, dia menemukan suasana yang lebih menenangkan, lengkap dengan meja-meja kopi kayu ringan yang dikelilingi oleh kursi-kursi yang nyaman.
"Kita duduk dipojokan depan gimana?"
"Mana saja boleh, yang penting bisa jelas melihatmu tampil nanti."
Jimin lantas menuntun Taehyung menuju salah satu meja kayu dekat stage dan mereka duduk di sana. Salah seorang pramusaji yang sepertinya sudah mengenal Jimin menyapa mereka ramah. Ia meminta Jimin untuk ikut ke backstage dan Jimin berpamitan sebentar untuk mengecek alat musik yang sudah disiapkan pihak penyelenggara. Begitu tubuh Jimin menghilang dari pandangan, Taehyung kemudian berdiri, sibuk mengamati botol-botol jar kaca yang berjejer teratur di sepanjang dinding.
Acai berry rooibos, almond joy, apple cider....? Kepala Taehyung meneleng bingung, "Apa tidak ada nama lain yang lebih bisa dipahami?" gumamnya tidak sadar.
"Kau bisa membuka botolnya dan mencium aromanya kalau mau. Mungkin ingin sesuatu yang lebih segar? Kami menyediakan dehydrated fruit slice dan organic passion fruit bliss untuk membuatmu lebih bersemangat menikmati teh dan alunan musik malam ini."
Terlonjak kaget, Taehyung menoleh ke samping dan mendapati seorang pria paruh baya tengah berdiri gagah dengan senyum tampannya yang merekah. Dari cara berbicaranya jelas pria itu begitu fasih akan teh dan begitu telatennya melayani seorang awam seperti Taehyung. Disodorkannya beberapa sampel teh dan dia mempersilahkan Taehyung untuk mencium aroma yang mungkin diminati.
"Namamu, Nak? Kalo boleh tahu?"
"Ah, T-Taehyung, Kim Taehyung."
"Kim Taehyung?"
Taehyung mengangguk bak robot, tangannya sedikit tremor saat membuka botol kaca, "Kau bisa memanggilku.... Taehyung."
"Taehyung, Taehyung," ulang si pria tadi. Taehyung mulai bisa tersenyum karena logat lucu yang terlontar dan melirik pada nametag kecil yang tertempel di kemeja si pria berhelai brunette,
ummーDavid Sherman?
"Bagaimana Taehyung? Ada dari sample-sample ini yang ingin kau coba?"
"Errーsemuanya tampak enak, Sir David..."
"Just David or Dave, it's ok, Taehyung."
Taehyung lega saat David tertawa karena namanya disebut, setidaknya memang itu namanya, "Mm, ya, David. Apa mungkin ada rekomendasi dengan rasa yang ringan tapi aromanya tidak terlalu wangi? Aku lebih prefer pada sesuatu yang manis sepertinya."