Saat Taehyung terbangun, Seokjin sudah lenyap dari sisi.
Taehyung menduga bahwa lelaki itu pasti sudah menyibukkan diri di dapur, terbukti dari aroma wangi masakan yang tercium hingga kamar tidur.
Seokjin-hyung...
Taehyung menyentuh keningnya yang masih hangat akan sapuan lembut bibir Seokjin semalam.
Dia tahu dia seharusnya membela Daeho. Seokjin tidak tahu keseluruhan cerita, dia juga tidak mengetahui seberapa dalam Daeho memiliki andil besar untuk membuatnya kuat seperti sekarang. Yang Seokjin tahu Daeho begitu mudahnya menyerah tanpa berpikir dan kurang bersyukur dengan keadaan yang dia miliki.
Tapi sampai pada akhirnya Seokjin menyerah akan kantuk, Taehyung tidak kunjung membela Daeho sama sekali. Mungkin dia memang tidak memiliki kehidupan yang berlebih juga masa lalu yang bahagia, tapi pada detik ini Taehyung benar-benar bersyukur memiliki Seokjin sebagai salah satu pondasi kekuatannya.
Menarik napas panjang, Taehyung mengusap sudut matanya yang berair dan segera meraih ponsel.
Sedikit mengejutkan karena ada notif di ponsel dan itu adalah pesan dari Eternity.
Jantung Taehyung berdetak kencang tiga kali lipat.
Isi dalam pesannya bertuliskan : Kau kehilangan siapa?
Dan butuh lima menit bagi Taehyung untuk menyadari bahwa Eternity diam-diam mengawasinya.
Di tengah gentar akan jawaban apa yang harus dia ketik, cerita mana yang lebih efektif, Taehyung kemudian memilih jujur untuk menjawab.
Moon : Setengah diriku yang lebih baik. Seseorang yang sudah seperti kruk penopang bagiku.
Dalam lima belas menit, Eternity menjawab lagi.
Eternity : Mungkin kau kehilangan setengah dirimu yang lebih baik. Tapi kau masih memiliki setengah lagi dari dirimu yang masih baik. Dan kalau kau bilang bahwa kruk penopangmu pergi, bukankah itu artinya kau harus melepaskannya? Dia menganggapmu bisa berjalan sendiri, dan saat ini kau mungkin masih dalam masa-masa penyesuaian.
Itu saja. Tidak ada nasihat tentang bunuh diri, atau bahwa kehidupanlah yang menjadi kesengsaraan Taehyung. Sejauh ini tanggapan Eternity sangat terdengar normal. Dan Taehyung jadi meragu.
Moon : Jadi menurutmu ini hanya sementara, bahwa aku seharusnya move on dan hanya sekedar sedih karena kehilangan?
Taehyung mendengar Seokjin berteriak dari arah dapur memanggil namanya dan menyuruhnya untuk sarapan. Buru-buru Taehyung menekan tombol kirim dan menyimpan ponsel dalam saku piyama.
Sepanjang langkah kakinya yang bergerak menemui Seokjin, Taehyung cemas karena takut bahwa Eternity akan menarik diri mendengar kesimpulannya. Untung dua puluh menit berikutnya ponselnya bergetar, dan begitu Seokjin bergerak ke kamar untuk mandi, Taehyung kembali mengeluarkan ponsel dan menemukan pesan jawaban Eternity.
Eternity : Aku tidak berkata begitu.
Moon : Apa maksudmu?
Eternity : Maksudku adalah,
Taehyung menduga sosok itu pasti tengah online saat ini. Karena di detik berikutnya, susulan kalimat kembali menjawab pertanyaan Taehyung dengan cepat,
ーaku bersedia menjadi krukmu yang lain, kalau kau memang belum siap untuk berjalan dengan satu kaki, Moon.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/202711234-288-k154314.jpg)