Part - 15

705 80 10
                                    

Eternity.

Sosok user dalam forum yang menulis dengan gaya dewasa, berwawasan luas, dan seringnya mengutip filsuf-filsuf yang sudah mati. Taehyung mengetahui sosok ini dari pembicaraannya dengan Seokjin dan Namjoon semalam, melalui video call.

Eternityーorang yang, dalam cara menakutkan, masuk akal dengan jalan sesatnya. Dan seringnya orang ini muncul di setiap pembahasan yang Daeho buka dalam forum.

Taehyung membaca pesan terakhir Kim Daeho lagi, dan suara dalam kepalanya berteriak : Berhenti bicara dengannya, jangan ganggu dia, seolah-olah hal tersebut masih bisa dicegah.

Termasuk ketika Daeho menanyakan apakah perlu baginya memakai obat depresi. Perut Taehyung melilit sepanjang malam jadinya.

Earthmoon : Eternity, melihat rujukanmu tadi, aku berpikir bahwa kau memiliki pemikiran yang luas. Aku sudah merasakan penuh di kepalaku, seperti mau meledak, tapi aku sangat ingin menjaga beberapa orang yang kusayang. Apa yang harus kulakukan?

Eternity : Menjaga sesuatu yang sebetulnya tidak perlu kau jaga? Apa kau yakin bisa menjaga mereka saat kau sendiri tidak bisa menjaga hatimu dari kehancuran?

Earthmoon : Akuー

Eternity : Begitu banyak tabu dalam budaya kita, dimulai dari kematian. Tidak begitu keadaannya dalam budaya yang menganggap kematian sebagian dari siklus tanpa jeda. Mirip seperti itu, budaya lain menganggap bunuh diri sebagai jalan hidup yang berani dan terhormat. Apa kau pernah mendengar tentang Samurai Yamamoto Tsunemoto?

Earthmoon : Tidak, kurasa.

Eternity : Kalau begitu kuberitahukan ini padamu. Dia menulis, "Jalan hidup seorang kesatria adalah kematian. Ini berarti memilih kematian kapan saja ada pilihan, hidup atau mati. Artinya melakukan sesuatu, memiliki tekad." Dan kau memiliki jiwa kesatria, sama sepertinya, Earthmoon.

Earthmoon : Aku? Kesatria? Kau membuatku tertawa konyol. Memegang pisau saja rasanya berat sekali, apalagi pedang.

Eternity : Idiot. Ini bukan tentang pedang. Ini tentang semangat dan tekad. Yang harus kau lakukan adalah membuka saluran keberanianmu.

Earthmoon : Ituーentahlah. Bagaimana bisa aku melakukannya?

Eternity : Paku keberanian ke tempatnya melekat.

Earthmoon : W-wow, bahasamu. Well, sedikit membingungkan, tapi kau sering mengucapkan hal-hal yang menginspirasi. Rasa-rasanya aku bisa mengobrol denganmu sepanjang hari.

Eternity : :)

Eternity : Ah, ada cara bagi kita mengobrol lebih dekat, berdua saja. Ini mengenai kegelisahanmu dan orang-orang yang kau sayang. Buatlah akun surel baru dan kirimkan alamatnya. Aku akan mengirimi surel instruksi dan kita bisa mulai dari sana.

Mengepalkan jemari sampai memutih pucat, Taehyung, untuk berjuta kalinya, kembali mencecap rasa masam cemburu.

Taehyung tidak yakin apakah sosok Eternity ini benar memahami Daeho atau tidak, namun cemburu yang dirasakan Taehyung lebih pekat daripada ketika dia mengetahui kedekatan Daeho dengan Park Jimin.

Brengsek. Daeho idiot.

Siapa orang ini sebenarnya, Kim Daeho?

Ponsel terus bergetar. Sedari malam Jimin berusaha menghubunginya. Mengirim pesan, mengirim voice notes, meneleponーsemua mengacu pada satu inti : permohonan maaf, namun tidak ada satu pun yang Taehyung buka.

ClairvoyantWhere stories live. Discover now