'Menemukanmu, merubah hidupku'
Ketika Kim Taehyung menemukan seseorang dalam misi pemusnahannya. Apa yang akan terjadi?
WARNING!!!
BxB!!
BOYXBOY!!
Tae : Dom!!
Yoongi : Sub!!
Story By : Viya (Mearmi)
..Maaf untuk Typo yang bertebaran.. ..Happy reading guyss.. ...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini perdebatan telur kembali terjadi. Kini dua orang berbeda ukuran itu tengah bertatap-tatapan. Satu dengan tatapan tajam dengan alis bertaut sedangkan yang satu dengan wajah datar dengan pandangan tak mau kalah.
"Satu."
"Dua."
"Satu."
"Dua."
"Min Yoongi." Dengan penekanan, bermaksud memperingati.
"Ahjussi." Dan ini hanya ikut-ikutan.
Taehyung medengus. Maunya marah tapi tidak bisa karna terlanjur gemas.
Ya ampun, anak ini kenapa jadi keras kepala begini. Gemas Taehyung dalam hati.
Jadi mereka itu tengah berdebat tentang berapa telur yang akan dibuat orak-arik oleh Taehyung untuk sarapan anak tupai penyuka telur itu. Taehyung maunya Yoongi hanya makan satu butir untuk sarapan paginya karna dia tau Yoongi akan meminta masakan telur lagi pada makan siang, tapi anak itu malah mau dua. Ingat, jika dia sedang mengurangi anak itu memakan banyak telur.
"Satu saja, Yoongi." Taehyung masih melihat anak itu dengan pandangan lurus dengan bercacak pinggang. Masih menunjukan jika dia tidak akan goyah. Lurus seperti pagar yang tertancap pada tanah. Kuat seperti baja. Kokoh.
"Dua, Please.." Dengan mata bulat yang melihat penuh permohonan, Plus wajahnya yang menyendu. Tuhan, jika begini siapa yang bisa menolak. Akhirnya Taehyung menghela nafas kuat.
"Oke, Two. You happy now?" Tanyanya sambil mendengus. Dan itu langsung diangguki dengan sangat cepat, mata bulatnya kembali berpendar indah. Lihat, siapa yang katanya lurus seperti tiang dan kuat seperti baja? Mehh.
"Happy-happy. Thank you." Ucapnya senang dan antusias.
"Oke, now please sit in your chair. " Taehyung menggeleng tak percaya dengan tingkah anak itu.
"Oke-oke, I sit, I sit," ucap anak itu sambil berlari kecil ke arah meja makan dan duduk di kursi kedua dengan patuh juga kedua tangan yang terlipat di atas meja dengan rapih.
