Bab #1
"kalo gue lakinya lo mau apa?"
Seketika seluruh anak laki laki itu bungkam, tidak berani melawan lelaki jangkung bintang primadona sekolah tersebut
"bubar lo semua!" tegas seorang remaja dengan tampilan yang sungguh berantakan. Rambut berantakan, baju yang dikeluarkan, tanpa dasi, dan 2 kancing baju paling atas terbuka, untung ganteng.
"lo? Ngapain masih disini? Udah tau kan ini markas anak anak? Pergi lo!" ucap lelaki tersebut dengan kasar.
Untuk pertama kalinya, Adhisti melihat murid dengan pawakan tidak jelas seperti itu. Adhisti tidak suka.
"eh tunggu, nama lo siapa? Gue denger lo murid baru?" tanya laki² itu
"gue Adhisti Putri Darmawangsa, anak ipa 3" sahut Adhisti pelan.
"oh yaudah, gue cuma nanya" jawab lelaki itu acuh tak acuh
"apaansi ni orang, pawakannya jelek, trus juga belagu, kezel gue" batin adhisti, lalu berbalik untuk meninggalkan tempat itu.
"eh bentar" ucapan itu membuat adhisti berhenti melangkah dan menengok ke belakang. Mengernyitkan dahi seolah berkata -kenapa manggil?-
"gue Galang. Ketua tim basket inti sekolah ini" kata laki laki yang akhirnya ia ketahui namanya.
"oh, yaudah, ga nanya" ucap Adhisti tak kalah acuh, dia tidak mau kalah dengan Galang.
"gatau terimakasih lo, udah ditolongin juga"
"harus banget pake kata kata "gue lakinya?"
"kalo ga gitu mereka ga minggir"
"oh, yaudah, ga nanya" Adhisti mengulang kembali dengan menggoda memakai sedikit senyum.
"belagu lo" jawab galang. Adhisti pun hanya berbalik cuek dan mengangkat tangannya lalu mengibaskan tak peduli. Lalu ia kembali ke kelas
Galang kembali bersama kerumunan anak anak di kantin
"widihhh gercep amat lo jadian sama murid baru, sini deh pj in gue dulu" ucap Adit, kawan lama sejak sd.
"pj apaan gue gak jadian nyet"
"gaya an lo ga jadian, lo kan ganteng gampang dong cari cewe tinggal tembak jadi juga." cetus Revan
Semua sorak² anak² menggoda galang.
Sementara Adhisti disambut dengan pertanyaan kawan² nya.
"woi, lo lama amat ke toilet" cetus Astrid
"gue sebenernya kaga ke toilet, tapi gue laper jadi ke kantin hehe" celetuk Adhisti jujur
"yahh apaan si lo, eh btw, lo beneran ke kantin? Kan itu pagi pagi buat nongkrong anak² geng yang terkenal di sekolah ini" tanya Michelle
"tadinya si gue gamau, trus gue liat banyak anak cowok, akhirnya gajadi eh liat belakang udah banyak anak cowok ngehalang gue"
"HAH?? SERIUS LO??, lo kan anaknya anti banget sama cowo cowo kek gituan, trus lo gimana?" tanya Astrid panik
"yaa, gue teriak aja keras, trus akhirnya ada anak cowo nolongin gue, tau tau dia nonjok rahang nya yang godain gue"
"wah gila antisipasi nya cepet amat, siapa si orangnya?" Michelle kepo
"siapa ya namanya, duh gue lupa, pokonya kata dia ketua tim basket gitu"
"wait wait,
1 detik
2 detik
3 detik
"GALANG???!?!?"
"heboh amat sih, iya dia orangnya. Emang kenapa? Orang belagu kaya gitu" ejek Adhisti
"HAH?? LO BILANG BELAGU??"
"DIA COWO PALING GANTENG SE ANTERO SEKOLAH TAU GA LOOOO!!"
"DAN DIA KETUA TIM BASKET, UDAH GANTENG, TINGGI, ANAK BAHASA JUGA, GILA SIH LO DILINDUNGIN DIA? GUE UDAH JATUH PINGSAN SAAT ITU JUGA!"
"ANJIRR ADHISTII!! GUE KALAH SAMA LOO"
Teman teman Adhisti terus menyerukan nama yang bagi Adhisti orang yang sungguh tidak taat aturan, bisa dibilang, badboy? Mungkin. Bagi Adhisti, Galang boleh deh ganteng, tapi kalau sekalinya ganteng tapi urakan sama aja jelek bagi Adhisti.
"dia belagu, sok sombong banget tau ga waktu nolongin gue" jujur Adhisti
"dia anaknya emang gitu dhis, dingin, banyak banget tau yang ngefans sama dia, badboy ganteng gituu idaman battt dahh anjir" ujar Michelle memuji cowok tersebut.
"huss udah deh kalian gibah mulu kerjaannya, bu dewi masuk tuh" ujar imelda, ketua kelas ipa 3.
Akhirnya bu dewi masuk memulai pelajaran.
Saat istirahat, Adhisti, Michelle, Dan Astrid pergi ke kantin. Sampai di kantin, Michelle langsung memulai aksinya
"BUDHEE!! BAKSO NYA TIGA YANG SATU GAUSA PAKE LONCANG YAA!!" sambil memukul heboh meja yang ditempatinya.
"EH BUSET, Santai kali lo kalo bilang, toa amat" Jujur Adhisti
"lagian kalo ga gitu budhe gabakal denger, kan udah tua, jadi kadang pendengarannya kurang gitu"
"astaga lo gabole gitu, laknat lo" hanya dibalas cengiran tanpa dosa dari Michelle
Pesanan mereka datang dengan sumringah. Saat mereka ingin menyantap makanannya, depan mejanya adalah tempat duduk anak anak yang tadi pagi menggoda Adhisti.
"sssstt, cewek, madep sini dong"
"ih cantik amat deh neng sini sama abang"
Godaan dari anak anak makin heboh, mereka bertiga hanya bisa diam, tak berani melawan.
Dari ujung pintu kantin, galang dan teman temannya datang membuat kaum hawa tak berkedip, banyak yang meneriaki, hingga menggoda galang sedemikian rupa.
"lang, duduk sana aja kuy, tuh pojokan kosong" ajak Revan dan hanya dibalas anggukan manut dari galang, mereka jalan, dan melewati meja Adhisti.
"Eh anak belagu duduk disini, minggir lo, gue mau duduk disini" awalan debat dari Galang membuat Adhisti emosinya memuncak.
"SIAPA YANG LO BILANG BELAGU HAH?" Emosi adhisti
"elo" singkat. Sangat singkat.
"HEH DENGER YA!, gue ga belagu, lo yang belagu, sok sokan nolong gue cuma mau cari muka kan??"
Hening..
"gue nolongin lo karena gue peduli sama lo. Salah?"
-author part
YUHUUU THIS IS THE FIRST PART ON MY STORY!
boleh ya minta vote nya! Lagi semangat nih mau nge up terus wkwk:v
Maaf ini agak pendek dulu, part selanjutnya bakal panjang jadi stay tuned ya!
See u soon readers❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Galang Adhisti
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW AUTHOR BARU BACA] "gue cuma gasuka lo deket deket sama dia" Adhisti Putri Darmawangsa seorang gadis mungil pemberani yang menjadi sorotan utama karena murid baru SMA Rajawali. dikenal dengan pandai berorganisasi, ramah, dan humoris...
