Galang Adhisti #12

474 33 1
                                    

Bab #12

"JENDRA SINI LO!" Galang berteriak

Seluruh penghuni sekolah mengerumuni koridor tengah yang disana terdapat Galang sedang berteriak. Jendra yang hanya melewatinya santai tetap bersikap cuek.

"GAUSAH BELAGU LO SINI MAJU!" Galang makin menjadi

"apa maksud lo?" Jendra mendekat garang

"gue tanya sama lo, lo kan yang ngirim sms teror ke gue?" tanya Galang

Jendra berkisap. Diam. Raut muka yang awalnya tegang menjadi santai kembali.

"bukan gue, lo salah tanya orang" jawab Jendra

"GAUSA BOHONG LO PENGECUT!" Adit ikut serta

"sans bray ntar ketauan anak osis" Saka menimpal

"liatin gue mana sms nya?" Ujar Jendra. Galang membuktikan sms yang ia terima dari seorang yang ia duga adalah Jendra.

Jendra membuka ponselnya. Mencoba mencocokkan nomernya dengan nomer yang ada di ponsel pipih Galang. Jendra tertawa

"jelas jelas nomernya beda, yakali itu gue"

"bisa aja kan lo punya nomer dua?" Septian tak mau kalah.

"sejak kapan gue ada nomer dua? Pacar aja satu cukup ngapain nambah" Ucap Jendra ngawur.

"gaada hubungannya ya sama pacar" timpal Revan

"jawab pertanyaan Galang" Indra ikut bersuara

Jendra menoleh sontak, kaget dengan apa yang dituturkan Indra.

"waah, bro? Lo bisa ngomong ternyata? Gue kira bisu"

"APA MAKSUD LO?!" Galang menarik kerah Jendra kasar. Emosi.

Jendra diam tidak melawan. Ia hanya ingin tahu bagaimana reaksi Galang ketika temannya diejek seperti itu. Ternyata ia bisa manly juga. Galak.

Di sudut lain, Jihan jalan masuk sekolahnya dengan ceria, namun senyum yang ada di bibirnya sedikit memudar. Melihat kerumunan siswa di lorong, Jihan mendekat.

Mungkin bagi orang lain biasa melihat 2 cowok yang berantem di sekolah ini. Tapi bagi Jihan tidak, selama dia bersekolah, tidak ada yang se berandal yang ia lihat.

"Ti, Chelle, Trid hft hft, gue liat--"

"sans woy, napas dulu. Ada apaan?" Astrid menenangkan

"gue liat anak cowo pada berantem di koridor tengah" ucap Jihan menjelaskan

"hah siapa??" tanya Adhisti

"Gue ga kenal gue gatau, liat aja sono" Jihan memberi saran.

Michelle tanpa aba aba berdiri lalu menarik tangan Adhisti kencang. Mengajaknya melihat apa yang diinformasikan Jihan

"aww apaan sihh" Adhisti meringis

"ayo liat buruann keburu abiss" Michelle berseru.

Mereka berempat berlari ke koridor tengah. Dari kejauhan..

Jedug!

Jendra memukul Galang keras. Entah kenapa Adhisti panik. Lalu melangkahkan kakinya lebih kencang.

"Jend lo gaboleh emosi!"

"SIAPA LO NGATUR NGATUR GUE?" Jendra berteriak

"ga gini caranya Jend" Bagas ikut berbicara. Teman satu geng nya

"KALO LO GA TERIMA, JAUH JAUH DARI GENG GUE!" Jendra kehilangan batasnya.

Galang mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan tetesan darah. Lalu meringis. Selemah itu dia sekarang?

Galang AdhistiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang