Galang Adhisti #25

320 24 5
                                    

Hai all, jangan lupa untuk comment dan vote yah thank u!

Stay safe everyone ❤

Bab #25.

Setelah kejadian di gedung kemarin Galang belum bisa berangkat sekolah. Karena memang ia benar benar dibuat babak belur oleh cowok bernama zendy zendy itu

Siapa sih zendy? Katanya dia gakenal Galang, tapi kenapa dia bisa memukul penuh emosi seperti itu?

Galang harus cari tahu.

Galang mengambil ponselnya lemas yang ada diatas nakas nya. Ia membuka kunci ponselnya lalu mengetik pesan ke Revan

Van, pulsek temenin gue dirumah, ada yang mau gue omongin. -Send

Revan
Bawa anak anak juga ga?

Boleh, asal jangan berisik, masih pusing gue -Send

Revan
Oke ganteng

Percakapan terhenti, Galang sedikit jijik dengan perkataan Revan. Tapi biarlah, biar dia bahagia.

☀️☀️☀️

Sisi lain, Adhisti disekolah merasa tak semangat, terlihat dari raut wajahnya bete setengah mati. Terutama faktor karena ia tak bertemu dan tidak kontakan dengan Galang selama 2 hari ini.

Kejadian kemarin membuat Adhisti bingung harus berbuat apa. Mau minta maaf takut ga diterima, mau deket deket Galang tapi bukan siapa siapa.

Posisi yang sulit.

"dhis, ngantin yuk?" ajak Michelle berusaha agar suasana hati Adhisti membaik

"engga, gue di kelas aja"

"nitip makanan ngga?" Tanya Jeehan

"boleh deh siomay ya" ujarnya

"bener Dhis gapapa disini?" Astrid memastikan

"iya gapapa" Jawab Adhisti singkat.

Teman temannya mengerti sekali apa suasana hati Adhisti saat ini. Dan teman temannya pun paham Adhisti perlu ruang sendiri.

Teman temannya kembali dari kantin, membawakan pesenan Adhisti juga pastinya.

"loh, kalian ngga makan dikantin?"

"yakali kita mau makan dikantin gaada lo" ujar Astrid

Adhisti tersenyum senang, teman temannya tetap peduli padanya.

Selang beberapa menit, ponsel Adhisti bergetar. Tanda telepon masuk. Adhisti menaikkan sebelah alisnya heran.

"siapa?" tanya Michelle

"gatau nomer togel nih" Adhisti menunjukkan layar hp nya

"dahlah gausah diangkat, orang iseng kali" dan Adhisti menuruti apa kata Astrid saat itu. Tetapi ternyata tidak sekali, berkali kali ia ditelfon nomor tak dikenal itu.

"angkat aja kali ya?" gumam Adhisti

Akhirnya Adhisti mengangkat telepon itu.

"ga kangen gue?" Suara bariton lemas dari ujung telepon membuat Adhisti melotot.

Nggak mungkin, nggak mungkin Galang menelpon duluan.

TAMPAR GUE SEKARANG!

"halo? Eh emm salah sambung ya?" Adhisti gagap

"Adhisti putri darmawangsa" panggilnya.

"Ga-galang?" tanya Adhisti

"lang lo udah gapapa? Gimana luka lo? Gue gaberani njenguk lo gue ngerasa bersalah banget lang. Tadinya gue mau chat lo tapi gue mikir mikir takut ganggu lo, sorry lang"

"masih jam istirahat?" ucap Galang.

Kenapa ia merubah topik? Batin Adhisti

"iya masih, kenapa?"

"gue pake nomer baru, save" katanya dingin.

"iya nanti gue save"

"sekarang"

"hiish iyadeh bentar" Adhisti membuka layar ponselnya. Lalu menyimpan nomer Galang yang baru.

Sontak itu mengundang banyak tanya diantara teman temannya. Tatapan membunuh timbul begitu saja dari mata mereka. Adhisti meyakinkan bahwa ia akan cerita semuanya nanti.

"udah lang" kata Adhisti masih pelan.

"kenapa bisik²? Lagi ditoilet?"

"AH ENGGA KOK LANG ITUU APA YAA EMM POKONYA NGGA DI TOILET DEH" teriak Adhisti spontan

"gausah teriak juga" katanya.

"gimana sih katanya gaboleh bisik bisik, serba salah amat gue"

"galak amat"

"lo ngomong irit banget deh lang"

"biasanya juga gini"

"gue lagi makan nih lo malah telpon, awalnya gue ga ngangkat gue kira orang iseng"

"ga tanya"

"AU AH LANG GELAP"

"merem?" Galang menggoda

"serah lo" Adhisti mencibirkan mulutnya

"dah ya gue tutup" lalu telepon terputus

"APAAN BANGET SIH SI GALANG GAJE BANGET" Teriak Adhisti tak terima

"santai kali, efek masih sakit maybe" tebak Jeehan

Dahlah, Galang tu aneh. Kadang banyak omong kadang engga.

Adhisti berfikir, salah engga ya ia menjatuhkan perasaan nya pada Galang? Apa benar Galang menyukai Adhisti juga? Terlalu rumit untuk difikirkan.

☀️☀️☀️

Galang menatap nanar ponselnya. Sedetik kemudian ia tersenyum

"lucu ternyata" Kata Galang.

Galang bungkam. Berbagai pertanyaan muncul di benaknya. Apa sudah saatnya ia menyatakan perasaan yang sebenarnya pada gadis itu? Tapi, Galang takut dengan sebuah hubungan. Bagaimana kalau nanti Galang emosi dan lepas kendali? Terus gimana kalau ternyata Adhisti menolaknya? Terlalu rumit juga untuknya.

"andai lo denger gue, gue kalah rasa sama lo Dhis" ucap Galang.

-Author part

HELLO IM BACK!!

Asik akhirnya bisa up lagi nihh hihi, semoga suka ya!

Part nya pendek dulu yaa buat ini. Mereka berdua sama sama dilanda gengsi nih menurut kalian gimana?

Tinggalin jejak dengan vote dan comment ya!

Oiya, kayanya selanjutnya ada part yang ku privat. Jadi kalian harus follow dulu baru bisa baca kelanjutannya hehe

Happy 2K++ reads uwu ❤ love u gaiss

See u soon readers ❤

Galang AdhistiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang