Galang Adhisti #22

366 23 3
                                    

Bab #22

Adhisti merasa dirinya sedang kalut berada dirumah, akhirnya ia memutuskan untuk keluar sebentar. Tujuannya hanya satu.

Taman belakang rumah

Taman belakang rumah Adhisti berpapasan dengan jalan besar. Mungkin ia bisa menenangkan diri sambil melihat lalu lalang jalanan jakarta yang padat.

"huft, kenapa firasat gue gaenak ya" batin cewek itu

Adhisti mengecek ponselnya, beberapa notifikasi masuk. Adhisti membuka satu per satu, dan ia membuka chat dari Galang

Adhisti tersenyum tipis melihat pesan Galang

Galang :)
Lg dmn?

Adhisti mengetik pesannya

Lgi ditaman blkg rumah, knp lang? Tumben ngechat gue 'send'

Selang 5 detik

Gw liat lo

Adhisti spontan menoleh kearah manapun ia lihat, tapi ia tak menemukan sosok lelaki ganteng itu

Gausah panik gitu

Pesan lalu masuk lagi, Adhisti melihatnya lalu menarik nafas panjang

Lo bikin panik asli 'send'

Adhisti menaruh ponselnya gusar, lalu membuka novel dan menggantungkan headsetnya di telinga, tak lama..

"ssst ssst" Ada seseorang mengode nya

"apasih Lang gausa gitu deh" Adhisti menjawabnya pede

"ssst sst" orang itu bersuara lagi

"lang keluar deh lo" Adhisti mulai gusar

Seseorang yang tadi mengodenya membekuk Adhisti dari belakang dengan kain beraroma minyak, tak lama Adhisti merasa gelap

"asal lo tau, gue bukan Galang" ucapnya.

☀️☀️☀️


Galang sebenarnya berada di balkon rumahnya. Tapi setelah ia membalas pesan Adhisti kenapa tidak dibalas kembali?

Ah masa bodo deh paling juga ngapain, batin Kapten basket itu

"WOYY GALANGGG" Teriak teman temannya dari bawah. Teman temannya menyadari Galang ada di balkon kamarnya

"naik aja, ga dikunci" Jawab Galang santai

Teman temannya seperti 'gerudukan' mau tawuran datang kerumah Galang.

"asek balik basecamp lagi nih" Adit mengoceh

"lang pinjem novel ya" Indra seperti biasanya

"eh lang, lo udah tau belom?" Saka memulai obrolan

Galang hanya merespon menaikkan satu alisnya seperti bertanya

"gue itu" Saka menggantungkan pembicaraan

"apaan?" Septian ikut kepo

Revan dan Alvaro ikut ikutan juga

"gue.. " Saka menggantungkan lagi "Apasih sakk gue kepo anjir" Celetuk Alvaro

"gue tambah ganteng" Saka nyengir tanpa dosa

"anjir gue serius ndengerinnya ternyata begini, kecewa gue" Revan memukul dadanya

"nye nye nye" Adit memajukan mulut bawahnya berekspresi

"binyik bicit kimi" Alvaro ngelawak

"APAAN ANJIR BINYIK BICIT? GUE NGAKAK AHAHAH" Septian tertawa keras

Galang AdhistiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang