Galang Adhisti #24

401 28 1
                                    

Bab #24

Sabtu pagi, Galang and the gang berkumpul di rumah Galang. Mereka membicarakan rencana yang mereka buat pada yang lain.

"pokoknya jalanin apa yang gue minta, sekali ini aja" ucap Galang mantap

Semua menangguk nurut. Galang juga telah melacak dimana Adhisti berada. Dan benar, Adhisti ada di gedung belakang sekolah.

"emm gais bentar deh" Adit bersuara

"kenapa lo?" tanya Alvaro

"lo lo pada inget ga sih waktu indra nunjukin berita di tv tentang pembunuhan itu?"

"eh iya yak, itu dibelakang sekolah" Septian berusaha mengingat

"kenapa? Lo takut? Kita banyak orang bray, santuy aja" Saka merangkul Adit

Adit menghela nafas panjang, menenangkan diri. Galang pun sama, ia tak mau Adhisti terluka sedikit pun.

Pukul 2 siang, Mereka berangkat. Sekitar 15 menit mereka semua sampai dilokasi.

"jalanin, sekarang!" perintah Galang.

☀️☀️☀️

Galang masuk ke ruangan gelap dan lebar itu. Banyak debu disekitar, dan bau apek yang menyeruak memenuhi ruangan besar itu. Ia mulai meneriaki nama Adhisti hingga membuat suara itu menggema.

"Adhisti!! Lo dimana?!" Teriak Galang tak henti

Prangg!!

Suara kaca beling pecah terdengar keras di telinga Galang. Tanpa aba aba ia berlari begitu saja. Dan iya, disitu Adhisti dipukul dengan botol minuman keras di kaki nya hingga menimbulkan luka.

"AARGH!" Teriak Adhisti

"WOY BERENTI LO!" teriakan Galang berhasil menyudahi lelaki itu yang sedang melukai cewek cantik.

"oh, hai, udah dateng lo?" Sapa Galang.

"mau apa lo minta gue kesini sendiri?"

Adhisti terbelalak, tak sangka bahwa Galang melakukan ini demi dirinya.

"Jang-mph mmmph!!" -jangan jangan!- Teriak Adhisti yang sebenarnya keras tapi mulutnya kembali ditutup dengan kain.

Adhisti menggelengkan kepalanya keras sebagai kode agar Galang tak kemari.

"sekarang, berlutut dibawah gue!"

Galang diam, tak bersuara. Seperti ini kah imbalannya?

"cepet lo! Lelet kaya siput!" Teriak lelaki itu.

"ga semudah itu, gue tau bukan ini yang lo minta kan?" Galang berusaha melawan

"cih, jadi anak jangan sok tau lo! Hidup hidup gue, kenapa lo mengira kaya gitu? Ga pantes." ucapan menusuk dari lelaki didepannya menambah rasa emosi Galang.

Tapi Galang jangan sampai kepancing. Kalo Galang kepancing? Berabe semua rencananya.

"seharusnya gue yang bilang gitu sama lo, kenapa lo usik kehidupan gue? Hidup juga hidup gue kan?" Galang mem-bumerang kata katanya.

"buka penutup mulut lo" ucap Galang dingin.

Adhisti tak dapat berhenti membendung tangisannya sampai bahunya naik turun. 2 lelaki yang menjaga Adhisti menyenggolnya lalu memberi isyarat untuk diam.

Lelaki yang menantang Galang sejak kemarin itu akhirnya membuka penutup mulutnya. Sempat syok, tapi Galang tetap tak mengetahui siapa dia.

"udah gue buka, percuma kan? Lo gatau gue? Payah!" Ejek lelaki itu.

Galang AdhistiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang