Galang Adhisti #23

343 29 3
                                    

Bab #23

lo si a a?!! Ke na gu e da i ma a?!" lo siapa! Kenal gue dari mana?! Tanya Adhisti pada lelaki yang menyekapnya.

"lo gaperlu tau siapa gue, diem lo atau gue bertindak yang mungkin lo gabakal suka!"

Adhisti menangis, nangis sejadi jadinya. Ia hanya ingat ia di taman belakang, chat sama Galang, dan semua terjadi seperti ini.

☀️☀️☀️

Pulang sekolah, Galang datang kerumah dengan muka datar. Melangkahkan kaki ringannya ke kamar. Tapi ia tak sendiri, dibelakangnya ada Revan dan Adit. Saka dan Septian katanya menyusul nanti.

"lang, masak apa gitu yok" Ajak Adit

"makan aja terus pikiran lo" Revan menoyor kepala Adit

"gue laper astaga" Adit mengadu

Galang hanya diam, ia membanting badannya ke atas kasur. Lelah? Pasti. Lelaki itu akhirnya menyalakan ponselnya.

Beberapa notif masuk, mulai dari teman kelasnya yang bertanya pr, cewek² dari line yang menggoda, hingga notif pesan dari operator mengingatkan paketan yang menipis.

"kok gue seharian ga liat Adhisti ya tadi di sekolah?" tanya Adit

"iya gue juga, kek ngilang gitu ga sih?" Revan menjawab

"huss ngaco lo kalo bilang" Galang menyela

"uuuu ada yang takut gaess" Adit menggoda

"emang lo ga chat dia lang?" Revan bertanya kepo

"dih ogah banget lah gue duluan"

"sok gengsi lo" Adit menyikut Galang

"ya harusnya cewe dulu lah yang ngechat"

"heh, lo tolol apa emang gangerti sih?" Revan menoyor Galang

"jangan ditoyor gitu ah kebiasaan lo" Galang memegang pelipisnya

"nih lang, dimana mana cewe yang mau dipekain, lo gimana sih" Revan protes

"iya lang, gini nih ya, cewe itu karakternya pengen dipekain. Mana ada cewek yang chat duluan. Cewek itu gengsinya tinggi. Dia pengen cowok tu ngerti perasaannya" Adit berkata panjang lebar

"dit gue mau tanya deh" tanya Revan heran

"kenapa?"

"lo? cewek?" setiap kata ditekankan oleh Revan

"suka ngawur lo kalo bilang, gue cuma ngerti aja gimana cewe"

"soalnya lo ngerti banget perasaan cewek. brarti lo beneran cewek" Revan geleng geleng kepala

"dikira gue transgender?" Adit protes

"trus apa lagi dit?" Galang akhirnya mulai mencoba belajar

"cewek itu pengen dipekain cowok, sebenernya cewek juga ngerti sih kenapa cowok kadang gabisa peka gara2 cowok bukan cenayang, tapi paling ngga ngerti keadaan. Kaya misal cewek pms nih, lo ajak ribut dia bisa lebih ganas dari lo" jelas adit

"anjay, salut gue sama lo" Galang berseru bangga

"jarang lho ada temen yang begini, mantap bro" Revan ikut ikutan.

"udah gih chat duluan, cewek pasti seneng dichat duluan lang" Adit memberi saran

Akhirnya Galang menuruti apa kata Adit. Ia membuka chat Adhisti.

P -send!

Pesan itu centang 2, pertanda pesan sudah terkirim ke penerima.

Tak lama, notif popup kembali muncul, tapi disitu, Adhisti mengirim foto. Awalnya Galang tersenyum senang karena mengira Adhisti mengirim foto mukanya.

Galang AdhistiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang