⋆, petir -

7.8K 1K 77
                                    

hai? kangen ga? wkkwwkwkwk.


















"Renjun terlalu sempurna buat gua, gua sama sekali gak pantes buat dia. jadi, gua kasih Renjun buat lo. sorry kalo sebelumnya gapernah mau ikhlas tiap lo deket-deket sama dia, haha."

"lah? lo kena—"

"jangan buat dia kecewa, jangan pernah buat dia nangis sekalipun, buat dia selalu senyum, buat dia selalu nyaman tiap ada di sisi lo."

"Mark—"

"Jeno, gua tau lo orangnya tanggung jawab. jadi, tolong jagain Renjun ya?"

percakapan tersebut terus terngiang-ngiang di kepala Jeno.

iyasih, Jeno mengakui kalau dirinya memang sudah mulai menyimpan rasa pada Renjun. tapi ia belum tahu kedepannya seperti apa.

ia tahu diri kok, Mark memang lebih dulu. dan ia benar-benar tak percaya Mark akan merelakan Renjun padanya. Jeno benar-benar merasa bersalah. itu sebabnya, sedari pagi anak itu hanya terdiam seperti sedang melamun.

"woi!" pukulan tersebut mendarat tepat di bahu kanan Jeno.

"apaansi!?"  yang dipukul merasa kesal, berbicara pada sang pelaku.

"wes wes.. santai bang! lagi pms nih?"

Jeno duduk tegap, membalikan sedikit tubuh untuk menatap oknum yang membuatnya semakin kesal, Hwang Hyunjin.

"Mark ngasih Renjun buat gue."

"LAH!? BAGUS DONG! AYO DIPEPET—"

"bapa lo dipepet! gak segampang itu, nyet. gua gaenak sama Mark."

"Mark ngerelain Renjun buat lo, itu tanda nya dia tau lo pasti bisa gantiin dia atau bahkan mungkin lebih baik? iyakan?"

"hm, tumben bijak?"

"YALAAAA HYUNJIN GANTENG GITULO!" katanya narsis.

"serah dah."

"jadi gimana?"

"gimana apanya?"

"ya itu Renjun nya!"

"ya.. gua perjuangin mungkin.."

"CEPETAN JANGAN SAMPE DISEROBOT! TIKUNGAN TAJAM BOSSQIWWWW!" teriak Hyunjin.

Jeno menggeleng dan menunduk, malu dengan seluruh manusia-manusia di kelas menatap mereka.

—;—

bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa rusuh keluar dari kelas. terkecuali Renjun dan Haechan. mereka lebih sering menunggu siswa-siswi mulai sepi daripada harus keluar berdesakan.

mereka pun mulai berjalan untuk pulang. namun, tiba-tiba Renjun menghentikan langkahnya, "aduh! buku mtk gua ketinggalan!" ucap Renjun panik.

tak lama, Renjun menyengir, "hehehe. anterin gua dongggg~" mohon Renjun.

"gak."

"ih, Chaaan~ ayo doooong~ gua traktir chatime mau?" tawar Renjun.

Haechan menggeleng, "gak mau!" jawabnya tegas. ya gimana, depan mata tuh udah gerbang. masa iya mau balik lagi ke kelas Renjun yang posisi nya tuh paling ujung? ogah banget.

Renjun mendengus, "ck, yaudah! sana pergi aja lo!"  kata Renjun ketus. ia pun membalikkan badannya dan berjalan kembali ke kelas.

"dia ngusir gue? yaudah."  Haechan menggidikan bahunya dan berjalan sendiri menuju gerbang.

CHANGE ⛓ [ noren ]  ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang