⋆, official -

9K 866 62
                                    

"yaudalah. itung-itung ilangin gabut." kata Renjun saat menerima telpon dari Jeno yang memaksanya untuk date di cafe.

30 menit kemudian, Renjun sudah siap.

"ngedate kok nyuruh pacarnya jalan sendiri? yang ada dijemput dong! gak ada tanggung jawab banget."  kira-kira begitulah yang keluar dari mulut Ayah Renjun saat dirinya meminta sang ayah mengantarnya.

seketika Renjun berpikir, benar juga. kenapa Jeno tak menjemputnya?

sudahlah, ia tak ambil pusing.

meskipun sedikit kesal, Renjun akhirnya tetap pergi ke cafe tersebut menggunakan grab.

sesampainya disana, Renjun tidak melihat adanya tanda-tanda kehidupan. cafe itu sangat sepi. hanya ada sekitar 2 meja yang terisi, dan itu semua adalah sepasang kekasih. huh, membuat mood jelek saja!

di perjalanan tadi, Jeno menelponnya sebentar. sekedar memberi tahu bahwa mereka akan duduk di kursi nomor 23. Renjun pun mencari kursi itu, setelah menemukannya, ia duduk.

tempat itu berada di tengah-tengah, menghadap ke panggung yang sepertinya untuk live music.

Renjun menengok ke sekitar, matanya berbinar saat menemukan banyak Moomin. di dinding tertempel beberapa ornamen Moomin. juga ada standee Moomin di dekat panggung live music, di langit-langit tergantung Moomin dan beberapa ornamen love. juga terdapat kartun-kartun favorite Renjun yang lain. seperti we bare bears, dan thumper rabbit. rasanya seperti akan ada perayaan pesta ulang tahun untuk Renjun!

Jeno pernah berjanji akan mengajak dirinya kesini. ia mengatakan cafe ini sangat instagram-able. darimana nya? yang ada tempat ini dapat memanjakkan mata dirinya saja.

beberapa menit menunggu, Jeno belum juga datang. padahal tadi ia berjanji akan sampai terlebih dahulu. Renjun jadi kesal, akhirnya ia putuskan untuk memesan minuman terlebih dahulu.

30 menit berlalu, Renjun terus-menerus menghubungi Jeno, namun tak ada jawaban sama sekali. melihat sekitar, entah kenapa tamu di cafe ini semakin banyak, dan isinya pasangan semua. seolah-olah mengintimidasi dirinya yang hanya duduk sendiri.

Renjun menekuk wajahnya, bibirnya ia majukan beberapa senti. dalam hati merutuki  Jeno. padahal niatnya ingin senang-senang, malah dibuat kesal.

"Jeno bangsat!" umpatnya. berdiri dari tempat itu, berniat meninggalkannya sebelum—

"loh? Renjun?"  seseorang menahannya.

"K-kak Mark? kok ada disini?"  kagetnya. takut-takut Mark bertanya tentang wajahnya yang ditekuk dan hidungnya yang memerah karena sudah akan menangis.

"lagi gabut ajasih, duduk yuk! aku traktir."  kata Mark dan langsung menarik Renjun untuk kembali duduk di meja nomor 23.

mereka berbincang, namun jujur perasaan Renjun tidak enak. pikirannya terus tertuju pada Jeno. bodohnya, ia masih saja mau menunggu lelaki itu.

Renjun dikagetkan dengan tepukan dipundaknya. ia menoleh ke belakang, "woaaah!"  matanya berbinar saat melihat seseorang sedang mengenakan kostum Moomin dan memberikannya sebuket coklat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHANGE ⛓ [ noren ]  ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang