sesuai dengan janji nya, hari ini Renjun bakal traktir makan buat Jeno.
"udah belom?" Renjun berkata malas sembari menyenderkan tubuhnya di tembok. iya, Renjun nungguin Jeno di kelasnya.
"bentar." jawab Jeno yang masih sibuk merapihkan buku paket dan memasukan beberapa ke dalam tas.
"nah, beres!" sekitar 5 menit, acara "bebenah buku Jeno" telah selesai.
"ayok!" ajak Jeno semangat.
Renjun hanya memutar bola matanya dan berjalan lebih dulu di depan Jeno.
"ekhem," entah bagaimana caranya, kini Jeno telah berada disamping Renjun dan berdehem secara tiba-tiba.
"kAMPRET KAGET GUA JING!" ini Renjun yang tiba-tiba teriak di telinga Jeno sambil megang dadanya.
"santai, nyet." jawab Jeno sambil ngegas.
"kalo gua pingsan gimana!? gamau tanggung jawab kan lu!?"
Jeno membatin, "apasih yang engga buat kesay—"
"paling gua diemin, terus lu bangun sendiri trus lu misuh-misuh sambil teriakin dan maki-maki gua."
"AHAHAHAHA KOK TAU SIH!?"
a-apa itu tadi..
alunan merdu yang keluar dari mulut Renjun?
serius, ini pertama kalinya Jeno liat Renjun ketawa dan itu.. manis... banget.
iya, Jeno lebay. tapi serius, semanis itu.
Renjun diam dan heran menatap Jeno yang tiba-tiba melamun.
"plak!" pukulan dari tangan Renjun mendarat di pundak Jeno. "kok bengong sih!?"
Jeno tersentak, "nyante dong, manis—!" Jeno menutup mulutnya.
"bodoh. bodoh. bodoh. Jeno ganteng Abiputra bodoh banget." batinnya menggerutu.
"hah?" Renjun bingung, mengapa Jeno tiba-tiba menutup mulut. dan apa tadi ia memanggilnya manis..? tak mungkin kan ia memanggil manis pada tiang bendera yang kini berada di depan mereka? ah sudahlah, Renjun jadi pusing sendiri.
"gagaga. udah yok cepet ntar kemaleman baliknya."
tuhkan, makin aneh Jeno nya.
Renjun hanya mengangguk dan berjalan lebih cepat.
—;—
kini mereka telah sampai di mall, Renjun yang meminta karena ingin mampir ke supermarket yang berada di mall itu. padahal di tempat lain ada. yaudalah serah yang traktir.
"mau makan apa?" tanya Renjun.
"sabeb gua mah. terserah yang traktir." jawab Jeno.
"gimana kalo sushi? dari kemaren ngidam nih gua."
"dihamilin siape lo!?"
"pletak!" Renjun memukul tangan Jeno.
"duh, anjir! sakit dong, sayang." ucap Jeno sembari mengelus tangannya yang merah akibat pukulan Renjun.
"bacot ih sayang-sayang! abis lu kalo ngomong sembarangan!" kata Renjun dengan seluruh emosi dan wajah merah nya. gatau malu atau kesel (((:
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE ⛓ [ noren ] ✔️
Fanfiction⤷ "ngeselin banget sih! mana mukanya datar pisan, kaya papan triplek!" - rj ⤷ "bacot bener anjir! mana banyak tingkah, kaya cacing." - jn ❗️bxb. homophobic? go away, please✊🏻