Renjun terududuk santai dengan tangan kiri yang memegang plastik, tangan kanannya memegang tusukan, dan mulutnya yang sibuk mengunyah batagor
"hmm, enak bang—"
plak!
"—SAT!" teriak Renjun.
suara apa itu? pukulan tangan yang mendarat tepat di pundak Renjun.
ia menoleh, "ck, gue lagi mager ya gelud sama lo!" kesal Renjun saat melihat Jeno.
"ikut ke gor yuk? temenin aku latihan? mau ya, please~" mohon Jeno.
Renjun menghela napas, "yadaaaa."
"yeay!" teriak Jeno kegirangan, menarik Renjun ke parkiran dan memakaikannya helm.
ditengah perjalanan, Renjun sedikit memajukan tubuhnya. mendekatkan wajahnya ke wajah Jeno, "Jen, thanks ya!" ucapnya.
"eh?" kata Jeno bingung.
"gue jadi kabur ekskul, hehe."
Jeno hanya geleng-geleng, "peluk gue, mau ngebut nih!"
"ih Jen jangan—AAANJ—SHIAP GAUSAH NGEBUT KAMBING!" kedua tangan yang tadinya ia gunakan untuk mencengkram baju Jeno, kini berpindah posisi. ia lingkarkan kedua tangannya itu diperut Jeno.
•••
Renjun sedang berjalan menuju tribun, kosong tidak ada siapapun. kecuali tim basket itu sendiri. ia memilih posisi tempat duduk yang agak belakang.
pemanasan telah dimulai, Renjun fokus memperhatikan Jeno dan teman-temannya, "wajar badan mereka bagus, orang gerak mulu. lah gua? rebahan terus." kata Renjun, mengejek diri sendiri.
shoot Jeno selalu harum, masuk terus gapernah kelewat. Renjun gigit jari ngeliatnya, kagum.
belum lagi rambut yang basah akibat keringat, juga pelipisnya yang terkena keringat dan mengalir lancar ke leher. ugh, Renjun jadi panas dingin sendiri liat lehernya Jeno.
dalam hatinya membatin, pantes aja semua orang tergila-gila sama dia.
tak terasa, latihan pun selesai. satu tim berkumpul, memberi pujian pada Jeno dan saling menyemangati satu sama lain.
Renjun bisa melihat aura sang Captain, Jeno Dirgantara Abiputra, ini benar-benar muncul. memiliki karisma tersendiri saat sudah bermain di lapangan, ah Renjun jadi semakin jatuh padanya.
"ini yang namanya digebet sama kapten tim basket? gimana nanti kalo pacaran ya?" batinnya sambil tersenyum, siapapun tolong sadarkan Renjun.
"e-eh!? udah?" panik Renjun saat melihat Jeno yang kini tengah tersenyum disampingnya.
"mikirin apasih sampe bengong senyum-senyum begitu?" tanya Jeno, berniat menggodanya.
"n-nggak ih udah ah ayo!" Renjun kelewat malu, ia pun jalan terlebih dahulu. duh, pasti Jeno menertawakannya dibelakang.
—;—
"um, Jen.. kita langsung pulang?" tanya Renjun saat sedang di lampu merah.
Jeno mengangguk, "iya, aku capek banget hari ini." jawab Jeno dengan suara lelahnya.
Jeno menengok kaca spion, melihat mimik wajah yang sepertinya tak mendukung itu, membuat Jeno merasa bersalah. alhasil ia putar balik.
"loh kok puter balik?"
"kita movie date dulu yuk? kamu mau nonton a quiet place kan?"
Renjun awalnya merasa senang apalagi film favorit nya itu disebut, tapi tak lama merasa tidak enak, karena Jeno tengah kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE ⛓ [ noren ] ✔️
Fanfiction⤷ "ngeselin banget sih! mana mukanya datar pisan, kaya papan triplek!" - rj ⤷ "bacot bener anjir! mana banyak tingkah, kaya cacing." - jn ❗️bxb. homophobic? go away, please✊🏻