Happy reading
••••
Fika berjalan menyusuri koridor yang sepi, sebagian murid berada dikantin karena bel istirahat sudah berbunyi, dan kenapa Fika tidak bersama Arsya? Karna tadi Arsya di panggil keruang osis, ya Arsya adalah salah satu anggota osis.
Fika memberhentikan jalan nya ketika seseorang mencekal lengan nya, awal nya Fika sedikit kaget namun saat ia melihat kearah belakang ia menghembuskan nafas lega karena yang mencekal tangan nya adalah Elvin.
"Kenapa sih lo?, bikin kaget aja," kesel Fika dan dibalas dengan cengiran oleh Elvin.
"Ada yang mau gue omongin sama lo Fik." Elvin mengubah raut wajah nya menjadi lebih serius, Fika yang melihat Elvin pun mengerut kan kening nya bingung karena tidak biasa nya Elvin bersikap serius seperti ini.
"Ngomongin apa?, tinggal bilangin aja sih."
"Lo ikut gue bentar." Elvin langsung saja menarik tangan Fika menuju belakang sekolah, sementara Fika ia hanya mengikuti Elvin dan membiarkan tangan nya ditarik oleh Elvin.
Setelah sampai dibelakang sekolah Elvin melepaskan tangan Fika, mengapa Elvin membawa Fika kebelakang sekolah? Karna dibelakang sekolah ini sama sekali tidak ada murid jadi ia aman dan bisa lebih leluasa untuk berbicara bersama Fika.
"Ck, kenapa sih lo." Fika berdecak kesal.
"Lo habis di bully kan Fik?, gue udah bilang sama lo gak usah pake nyamar nyamar segala deh, lo jadi di bully kan, ntar kalau ayah tau lo di bully, ayah pasti marah besar, karna yang ayah tau lo itu cuma pura pura nerd Fika," tutur Elvin, Fika hanya memutar bola mata nya malas mendengar tuturan Elvin tadi.
"Aduh, di bully mah udah biasa kali. Kan udah gue bilang abang gue yang ganteng kalau bentar lagi gue kan mau diresmiin jadi pemilik sekaloh," tekan Fika, Elvin sedari tadi hanya menahan kekesalan nya mendengar perkataan Fika tadi.
"Gue gak mau tau lo harus buka samaran lo itu," paksa Elvin.
"Enggak mau."
"Harus mau."
"Gak."
"Harus."
"Enggak."
"Harus mau."
"Gue gak mau. Bodo lah pokok nya gue gak mau," ucap Fia sambil menatap tajam Elvin, Elvin yang sangat amat kesal dengan Fika pun langsung saja berjalan meninggalkan Fika seorang diri.
"Tuh kan, Fika dilawan," bangga Fika lalu berjalan menuju kelasnya.
🌈🌈🌈
Fika sedari tadi hanya duduk di halte bus sembari menatap kearah jalanan yang basah akibat diguyur hujan. Bel sekolah sedari tadi sudah berbunyi.
"Apes banget dah gue hari ini, udah kena bully, baju gue basah kena siram ama si nenek lampir, mau naik angkutan umum uang gak ada lagi, bang Elvin pake segala ninggalin gue, nah sekarang hujan, kurang apes ape lagi dah gue," gurutu Fika.
Karna terlalu asik dengan ucapan nya, Fika tidak menyadari bahwa didepan nya sudah ada seorang lelaki menggunakan motor sport yang berhenti di hadapan nya, lelaki tersebut turun dari motor nya dan berjalan mendekati Fika.
Fika yang merasa ada yang mendekati nya pun mengangkat kepalanya dan ia melihat Zico tengah berdiri di depan nya, Fika menatap bingung Zico.
"Ngapain?" Fika mengerutkan kening nya bukan jawaban yang diberikan Zico ia malah melepaskan jaket yang ia pakai.
"Lo yang ngapain disini?, bel pulang kan udah dari tadi ngapain masih disini?" tanya Zico.
"Niat nya sih mau naik angkutan umum eh ternyata hujan, aku juga lupa kalau uang aku udah habis" jawab Fika sambil cengengesan, Zico yang melihat tingkah Fika pun hanya menggelengkan kepala nya pelan dan tersenyum kecil.
"Yaudah lo pakai jaket gue, gue anter lo pulang hujan nya juga udah mulai reda." Hujan memang sudah reda sejak kedatangan Zico tadi.
"Eh, gausah deh kak, kakak pakai lagi aja jaket nya, dan aku juga ntar pulang sendiri aja deh."
"Udah lo pakai aja jaket nya,dan lo pulang sama gue aja," ujar Zico, Fika menghela napas nya pelan lalu memakai jaket Zico, dan berjalan menyusuli Zico yang sudah berada di atas motor nya, Fika langsung saja menaiki motor Zico.
"Pegangan!" titah Zico, Fika bingung harus berpegangan di mana, dibahu atau di pinggabg Zico, Zico yang menyadari kebingungan Fika pun langsung saja menarik tangan Fika melingkar di pinggangnya, Fika yang mendapat perlakuan tersebut dari Zico pun menenggang dan entah kenapa jantung nya berdetak tak karuan, dan tanpa Fika sadari Zico juga merasakan hal tersebut saat menarik tangan Fika untuk memeluk pinggang nya.
"Udah?" tanya Zico
"Eh i--iya udah, udah," ucap Fika masih saja gugup.
Zico pun langsung saja melajukan motot nya membelah jalanan yang masih becek.
🌈🌈🌈
Zico memberhentikan motor nya didepan persimpangan rumah Fika, karena Fika yang meminta nya padahal Zico sudah menawarkan untuk mengantar Fika sampai didepan rumah nya tetapi Fika tetap bersikeras, ia hanya pasrah dan menuruti keinginan Fika.
"Thanks ya kak," ucap Fika setelah turun dari motor Zico.
"Iya, em Fik lo besok bisa temenin gue ke mal gak pulang sekolah?, soalnya adek gue ulang tahun nih gue gak tau mau ngasih kado apa soal nya adek gue cewek."
"Gimana ya kak?" bingung Fika.
"Ayolah Fik, gue bingung nih mau minta temenin ama siapa," bujuk Zico, Fika kemudian menghembuskan nafas nya pelan.
"Yaudah deh kak, besok aku temenin," balas Fika.
"Besok gue tunggu pulang sekolah,"ucap Zico dan dibalas anggukan oleh Fika.
"Eh kak jaket nya besok aja ya aku kasih, soal nya ini udah basah biar aku cuci dulu aja," tawar Fika.
"Eh, gak usah," tolak Zico.
"Udah gak papa,"paksa Fika.
"Beneran?" tanya Zico.
"Iya ih," jawab Fika.
"Yaudah,kalau gitu gue pulang dulu ya," pamit Zico dan dibalas anggukkan oleh Fika.
Lalu Zico langsung saja menancap gas nya dan berlalu pergi. Setelah melihat kepergian Zico, Fika langsung saja berjalan menuju rumah nya.
🍂🍂🍂
File nya dapet gak?
Atau
File nya gak dapet?Tunggu kelanjutan nya ya😋
Vote and Coment
See you💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl?Fake! [On Going]
Teen FictionMengisahkan seorang gadis bernama Safika Putri Dirgantara panggil saja Fika. Fika berasal dari keluarga kaya dan terpandang, ia berniat untuk menjadi gadis nerd, hanya karna ia tak ingin memiliki fake friends, namun tanpa diduga niatnya yang ingin m...