Happy Reading
••••
"Geng Felix," ujar Elvin dingin membuat Fika langsung terpaku di tempat ia berdiri.
"Lo tau dari mana?" tanya Fika gugup karna Elvin terus saja menatapnya tajam dan dingin.
"Gak perlu lo tau, gue tau dari mana, sekarang jelesin ke gue, semuanya!" tekan Elvin masih saja menatap Fika dingin, ia hanya tidak menyangka bahwa adiknya ini telah menjadi sebuah ketua geng yang jelas sangat berbahaya bagi seorang perempuan.
Fika menghela nafasnya sebentar sebelum berucap, "kita omongin ini diruang tamu aja." Fika berjalan menuruni tangga dengan diikuti Elvin dibelakangnya. Setelah sampai diruang tamu Fika menduduki sofa diikuti oleh Elvin.
"Jelesin sekarang!" suruh Elvin.
"Awalnya gue gak sengaja nabrak seorang cewek, namanya Riri, saat itu gak tau kenapa dia tiba tiba pingsan, disitu gue panik banget karena disana sepi banget dan gada satu orang pun yang lewat.
Sampai akhirnya ada seorang perempuan yang datang dengan berlari kearah gue, namanya Stefi, dia minta tolong sama gue buat bantu angkatin kak Riri kesebuah gedung yang keliatannya udah gak digunain lagi, tapi saat gue memasuki gedung tersebut, didalam sana udah ada banyak cewek yang menggunakan jaket yang sama, sama yang kak Riri pake, sampai beberapa saat kak Riri bangun dari pingsannya dan langsung aja dia bilang kalau gue bakalan gantiin dia buat mimpin geng Felix." Fika memberhentikan penjelasannya sejenak.
"Terus?" tanya Elvin dengan satu alis yang terangkat.
"Disana gue masih bingung dan kaget sama ucapan kak Riri, dan kak Stefi berusaha buat ngeyakinin gue bahwa gue bisa buat mimpin geng Felix, karena kak Riri difonis sama dokter kalau umurnya gak lama lagi gara gara penyakit gagal ginjal yang dideritanya, dan bener setelah satu bulan gue bergabung di geng Felix, kak Riri meninggal dunia, dan gue yang menggantikan kak Riri buat jadi pemimpin geng Felix, dan sampai sekarang gue masih belum tau alasan kak Riri nyuruh gue buat mimpin geng Felix," jelas Fika, Elvin mengangguk mengerti.
"Terus kenapa lo gak tanyain sama si Stefi itu?"
"Gue udah sering tanyain sama kak Stefi dan di selalu bilang, kalau gue bakal tau nantinya," ujar Fika.
"Dan cewek yang tadi itu salah satu anggota Felix?"
"Iya, udah kan? Kalau gitu gue mau tidur, badan gue capek banget." Fika bangkit dari tidurnya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
"Buset dah, adek gue keren juga yak bisa mimpin geng, tadi juga kenapa gue bisa seserius itu? Kerasuka jin seirus nih gue," ucap Elvin pada didirinya sendiri, dan nyatanya seorang Elvin tidak akan pernah seserius itu, lihat saja tingkahnya sekarang.
🌈🌈🌈
Baru saja Fika akan memejamkan matanya, namun hpnya berbunyi menandakan notifikasi masuk, Fika mengerang kesal dan langsung mengambil ponselnya tersebut, dan terlihat chat dari Zico.
Membuat Fika langsung mengembangkan senyum lebarnya, ia membuka chat yang telah dikirim oleh Zico tersebut.
Zico
Fik, besok mau kesekolah bareng gak?Me
Boleh kakZico
Yaudah besok gue jemput lo kerumah lo gimana?Me
Eh gausah kak, jemput ditempat
biasa ajaZico
YaudahFika hanya membaca pesan tersebut dan meletakkan hpnya diatas nakas setelahnya ia memejamkan matanya.
Dan tak butuh wakti lama, Fika pun terlelap dalam tidurnya.
🌈🌈🌈
Setelah selesai sarapan pagi, Zico langsung bangkit dari duduknya.
"Pa, ma, Zico berangkat." Zico menyalami tangan kedua orang tuanya dan beralih kearah Zifa yang tengah menggigit rotinya.
"Abang berangkat dulu ya," ujar Zico dan mencium pipi gembul Zifa, lalu berjalan keluar rumah.
"Iya, abang hati hati ya, dadah!" Zifa berteriak sambil melambaikan tangannya kearah Zico yang sudah berjalan menjauh.
Setelah sampai dibagasi motornya Zico menaiki motor tersebut, dan melajukan motornya.
Zico memberhentikan motornya dihadapan seorang gadis.
"Udah lama nunggunya?" tanya Zico sambil menyodorkan helm kepada Fika.
"Enggak kok kak." Fika mengambil helm yang disodorkan oleh Zico dan langsung memakainya. Setelahnya Fika menaiki motor Zico.
"Pegangan," titah Zico, Fika melingkarkan tangannya dipinggang Zico.
"Bisa jantungan gue lama lama," batin Zico sambil menetralkan detak jantungnya, dan mulai melajukan motornya.
🌈🌈🌈
Motor Zico berhenti diparkiran SMA Jaya Pelita, setelah selesei membantu Fika turun dari motornya, Zico pun turun dari motor.
"Kalau gitu aku duluan ya kak?" pamit Fika.
"Gak mau gue anterin?" tanya Zico sambil menaikkan satu alisnya.
"Gausah kak." Fika langsung saja berjalan menuju kelasnya.
"Bisa bisa jantungan gue, ditatapin gitu terus sama kak Zico," gumam Fika sambil terus saja melangkahkan kakinya menuju kelas.
Setelah sampai dikelas Fika langsung meletakkan tasnya disampai tempat duduk Arsya.
"Fik," panggil Arsya, Fika menoleh kearah Arsya dan bertanya, "kenapa?"
"Ada yang mau aku omongin sama kamu, kalau kita kecafe nanti pulang sekolah, bisa gak?" tanya Arsya.
"Bisa kok." Fika tersenyum lebar, dan dibalas senyum hangat oleh Arsya.
Tak lama seorang guru bertubuh gempal memasuki kelas, dengan membawa setumpuk buku. Dan pelajaran pun dimulai.
🍂🍂🍂
Yey update lagi
Vote and Coment nya dong guys, biar akunya semangat bikin ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl?Fake! [On Going]
Novela JuvenilMengisahkan seorang gadis bernama Safika Putri Dirgantara panggil saja Fika. Fika berasal dari keluarga kaya dan terpandang, ia berniat untuk menjadi gadis nerd, hanya karna ia tak ingin memiliki fake friends, namun tanpa diduga niatnya yang ingin m...