NG?F! ~ENAM BELAS~

475 32 3
                                    

Fika berdiri didepan gerbang sekolahnya, ia tengah menunggu Arsya yang mengambil bukunya yang ketinggalan didalam kelas.

Ketika Fika sedang menunggu Arsya, sebuah motor berhenti dihadapannya.

"Gak pulang Fik?" tanya lelaki yang membawa motor tersebut, dan ia adalah Zico.

"Eh, ini lagi nunggu Arsya," ujar Fika.

"Oh, mau gue temenin?"

"Gausah, gak papa kok bentar lagi juga Arsyanya datang," ucap Fika, Zico mengangguk kecil.

"Kalau gitu gue duluan ya?" Fika mengangguk sambil tersenyum, dan Zico pun langsung menjalankan motornya.

Tak lama setelah Zico pergi, Arsya datang dengan membawa buku di tangannya.

"Udah?" tanya Fika, Arsya mengangguk.

"Yuk langsung aja kecafe Golden." Fika dan Arsya pun langsung saja berjalan keluar dari pekarangan sekolah, mereka berdua hanya berjalan kaki karena letak cafe tersebut tak jauh dari sekolahnya.

🌈🌈🌈

Fika dan Arsya menduduki bangku yang terletak didekat jendela cafe.

"Mau pesan apa?" tanya Arsya kepada Fika yang sedari tadi sibuk dengan hpnya. Fika mengalihkan pandangannya dari hp, ketika memdengar Arsya berbicara kepadanya.

"Spaghetti sama tiramisu latte aja," ucap Fika, Arsya pun memanggil waiters.

"Mau pesan apa kak?" tanya waiters tersebut ramah.

"Spaghetti nya dua, minumannya tiramisu latte sama thai tea," ucap Arsya, setelah mencatat pesanan yang di pesan oleh Arsya, writers tersebut pun berlalu pergi.

"Jadi kamu mau ngomong apa sya?" tanya Fika yang sedari tadi sudah kepo dengan apa yang ingin dikatakan oleh Arsya.

"Jadi sebenernya aku mau bilang ini dari lama sama kamu, tapi aku waktu itu masih ragu, dan sekarang aku mau bilang soal ini sama kamu," ujar Arsya, Fika mengerutkan keningnya menunggu ucapan Arsya selanjutnya.

"Sebenernya aku itu anak dari perusahaan terkaya nomor empat didunia." Fika membulatkan matanya kaget setelah mendengar ucapan Arsya tadi, ia benar benar tidak menyangka jika Arsya adalah anak dari perusahaan nomor empat terkaya didunia.

"Kenapa banyak yang gak tau?" tanya Fika masih melihatkan ekspresi kagetnya.

"Karena aku nutup identitas aku dan dengan berubah menjadi nerd," jelas Arsya.

"Jadi kamu pura pura nerd gitu?" tanya Fika, Arsya menganggukkan kepalanya.

"Terus kenapa kamu ngasih tau aku? Kan kamu mau nutupin identitas kamu."

"Karna kamu satu satunya orang yang mau tulus temenan sama aku, dan aku percaya sama kamu."

"Dan karna aku udah nemuin teman yang tulus sama aku, aku bentar lagi akan buka identitas aku, karna dari awal aku cuma mau cari teman yang tulus temanan sama aku," kata Arsya, Fika tersenyum penuh arti.

Dan berkata, "gimana kamu buka identitasnya minggu besok, karna aku punya kejutan buat kamu."

"Boleh juga," ucap Arsya.

Tak beberapa lama seorang writers pun datang dengan membawa pesanan kedua gadis tersebut.

🌈🌈🌈

"Fik aku gak bisa bareng kamu nih, papa aku tiba tiba nyuruh aku kekantornya," ujar Arsya. Fika dan Arsya sekarang tengah berada dihalte bus.

"Yaudah gak papa, kamu duluan aja," titah Fika karna melihat sebuah mobil berhenti didepannya, dan sepertinya itu adalah mobil yang akan menjemput Arsya.

"Beneran?" tanya Arsya memastikan, ia merasa tidak enak bila harus meninggalkan Fika seorang diri di halte, tetapi ini juga karena papanya yang menyuruhnya kekantor, dan Arsya tidak mungkin juga harus menolak perintah papanya tersebut.

"Iya, bentar lagi juga busnya datang." Karna tak mau supirnya menunggu lebih lama lagi, Arsya pun langsung berpamitan kepada Fika.

"Aku duluan ya Fik." Fika menganggukan kepalanya sembari tersenyum kearah Arsya. Arsya melambaikan tangannya sebelum memasuki mobil.

Dilain tempat Zico dan ketiga temannya tengah berkumpul dirumah Zico. Hari ini kedua orang tua Zico tengah pergi keluar negeri tentu dikarenakan pekerjaan yang harus mereka urus disana.

Dan untuk beberapa hari ini Zico lah yang akan menjaga Zifa, jika ia pergi sekolah maka, bibinya yang akan menjaga Zifa.

"Zic gak ada cemilin?" tanya Nicol yang masih sibuk dengan ps nya, Nicol dan Elvin sedari tadi sibuk saja dengan ps yang mereka mainkan.

"Gak ada kayaknya, udah dihabisin sama Zifa," balas Zico yang tengah berbaring diatas kasur sambil memainkan ponselnya, begitu juga dengan Riki.

"Elah lu Zic, gue laper nih," rengek Nicol sudah seperti adek yang merengek mainan kepada kakaknya.

"Najis col gue liat lu," sahut Elvin.

"Ihh babang Elvin mah suka gitu." Nicol melempar stik ps tersebut begitu saja.

"Eh tahu bulat! Itu stik ps gue ngapa lu lempar lempar gitu?! Kalau rusak mau lu ganti hah?!" teriak Zico kepada Nicol.

"Mampus lo col diamuk si Zico," ejek Riki membuat Nicol memandang Riki dengan mencabik bibirnya kesal.

"Zic beli cemilan sana, lapar nih gue," ucap Elvin, membuat Nicol menatap Elvin senang.

"Nah setuju nih gue," sahut Nicol.

"Elah lu pada, males banget gue," ujar Zico. Zifa memasuki kamar Zico kemudian menatap Zico sambil tersenyum manis.

"Pasti ada apa apanya nih," ucap Zico sudah mengerti dengan senyum Zifa.

"Hehe abang tau aja, bang beliin cemilan dong, cemilan di kulkas kan udah habis," ucap Zifa.

"Nah terkabul doa gue!" Nicol berteriak kesenangan.

"Udah Zic sana lo beli aja," ujar Riki, Zico menghembuskan nafasnya kasar sebelum bangkit dari tidurnya.

"Iya iya." Nicol dan Zifa berteriak kesenangan, Zico mengambil jaketnya lalu berlalu keluar kamar diikuti oleh Zifa.

🌈🌈🌈

Sudah 1 jam lamanya Fika menunggu bus namun tidak ada satu pun bus yang lewat. Ia menghembuskan nafasnya lelah.

"Jalan kaki aja kali ya," ujar Fika berbicara sendiri.

"Yaudah deh jalan aja." Fika pun mulai melangkahkan kakinya berjalan di trotoar, namun baru beberapa lama ia melangkahkan kakinya sebuah motor berhenti tepat dihadapannya.

"Loh kak Zico." Fika terkejut saat melihat motor Zico berhenti dihadapannya.

"Lo ngapain disini?" tanya Zico.

"Tadi aku pergi ke cafe sama Arsya, pas mau pulang dia tiba tiba ada keperluan mendadak, makanya aku pulang sendiri, kakak ngapain disini?" tanya Fika.

"Gue tadi habis beli cemilan di supermarket, lo mau pulangkan?"

"Iya."

"Yaudah bareng gue aja," ajak Zico.

"Eh gausah kak," tolak Fika.

"Udah gak papa, kalau lo nunggu angkot gak akan ada yang lewat," ucap Zico.

"Gak ngeropotin kan kak?" tanya Fika.

"Enggak kok, udah cepetan naik." Fika mulai menaiki motor Zico, setelahnya Zico pun mulai menancap gas.

🍂🍂🍂

Maaf guys udah 3 hari telat upnya aku lagi sibuk bajar soalnya baru sempet up sekarang.

Vote and coment nya jangan lupa.

Selalu stay at home ya guys dimasa pandemi ini, jangan lupa jaga kesehatan.

Nerd Girl?Fake! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang