.
.
.
.
.
"-setelah itu kalian, datang menyelamatkanku." Jeongin menutup penjelasannya. Jam kosong digunakan oleh Jisung, Chan, Jeongin, dan Jaemin untuk berbincang-bincang.
"Mm.. aku tidak ingin menyebutnya penyelamatan, kita hanya kabur." Bangchan memperjelas, diikuti anggukan Jisung. Walau ada benarnya mereka membawa Jeongin pergi sebelum Minho dan kawan-kawannya menyakiti pemuda berbehel itu, tapi mereka hanya kabur sebelum senior mereka mengamuk.
Pft, aku yakin senior abal-abalan itu sedang emosi saat ini,
Jisung tertawa kecil.
"Benar-benar senior itu. Tak tahu malu apa? Padahal dia sudah menginjak kelas akhir, tapi tidak mencontohkan kebaikan untuk adik kelasnya." Jaemin yang sejak tadi masih menyimak akhirnya membuka suara.
"Tck. Terkadang orang seperti mereka hanya menggunakan embel-embel senior demi mendapat kekuasaan." Ujar Jisung ketus, wajah tak minat terlihat kentara di wajahnya. Bukannya tidak minat, Jisung hanya kesal jika harus membahas lelaki sombong dan sok berkuasa itu.
"Woah, Jisung. Aku salut padamu, kawan." Jaemin menepuk punggung Jisung sebagai tanda hormatnya.
"Tapi, Sung.. kamu tidak takut dicap oleh kak Minho dan teman-temannya?" Tanya Jeongin. Sebenarnya dia tidak khawatir pada dirinya sendiri, toh tadi dia juga yang diajak kabur, bukan melarikan diri. Tapi dia khawatir pada Jisung yang telah berani melawan Minho. Lee Minho, si senior penindas.
Dalam hitungan beberapa hari belajar di Star High, Jeongin seringkali mendapat kabar tentang senior penindas itu. Tentang berapa banyak Minho membuat onar, sesering apa dia merampas uang orang lain, sekasar apa Minho kepada orang yang sok berani, dan konsekuensinya jika mereka tak ingin menurut.
Lee Minho ditakuti banyak orang. Dan fakta yang mengejutkan, Jisung satu-satunya junior yang berani melawan Minho.
Ingat, seorang junior, adik kelas tingkat pertama.
"Kalau dicap juga aku tak akan takut," ujar Jisung. Ia menatap telapak tangannya. Jisung memiliki kekuatan yang tidak pernah dimiliki orang lain. Kekuatan besar yang dia yakin bisa melindungi dirinya, keluarganya, dan teman-temannya. "aku tidak yakin dia berani melawanku."
Jisung menatap ke arah Bangchan. Awalnya yang ditatap tidak mengerti apa maksud Jisung. Tapi setelah melihat telapak tangan Jisung yang terangkat membuatnya tersadar.
"Oooh..." Bangchan akhirnya mengerti. Dia tahu Jisung bermaksud menunjukkan telekinesis-nya. Tapi setitik rasa khawatir muncul di benak Bangchan. Ia hanya khawatir sesuatu terjadi pada Jisung jika orang-orang megetahui kekuatannya. Jisung harus main aman jika dia benar-benar ingin menggunakan kemampuan spesialnya.
".....apa yang kalian sembunyikan?" Tanya Jaemin curiga. Bangchan dan Jisung hanya terdiam lalu tertawa.
"It's a sibling secret."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Telekinesis 《MinSung》 ✔
Fanfiction[Fantasy, Adventure] Lee Minho itu seorang senior, penindas di sekolahnya. Kegiatan sehari-hari, merampas uang jajan adik kelas. Kebiasaan, tawuran dengan sekolah lain, lalu reputasinya, semua berubah karena Han Fucking Weird Jisung, si pengguna Tel...