🍁 one

7.5K 724 32
                                    

.

.

.

"Kalian tahu kalian harus segera mencari sekolah 'kan?" Younghyun menatap kedua adiknya yang malah bersantai di sofa.

"Ya, kami tahu." Jisung mengambil popcorn-nya lagi. Pandangan tak lepas dari televisi yang sedari tadi menyala, menunjukkan film kesukaannya-Frozen II.

"Lalu, jelaskan padaku mengapa belum ada satupun sekolah yang memberikan surat penerimaan murid padaku sampai sekarang." Younghyun berkacak pinggang. Ia tahu dia sedang sibuk beberapa hari ini, pekerjaannya di kantor sulit membuatnya membantu Jisung dan Bangchan mengurusi pendaftaran SMA mereka. Tapi ayolah, mereka sudah besar.

"Pft.. sekolah mana sih yang tidak mau menerima kepintaran kami-aaAAARGH HYUNG SAKIT!!!" Ucapan Bangchan dilanjutkan dengan teriakan kesakitan saat Younghyun menarik telinga kedua adiknya.

"Cepat mandi dan kita berangkat mendaftar."

.

ᴍɪɴꜱᴜɴɢ

.

"Kalian tidak tahu berapa lama kalian sudah terlambat mendaftar hah? Sekolah lain seharusnya sudah mengurus kedatangan siswa untuk besok." Younghyun mengomel kesal saat mengendara. Bangchan yang duduk di depan hanya menopang dagu sambil melihat ke luar jendela. Sedangkan Jisung menghela napasnya di belakang.

"Maafkan kami hyung. Kau tahu kita belum mengerti hal seperti itu 'kan?" Bela Jisung.

"Kalian sudah besar. Aku sudah mengatakan pada kalian untuk segera mendaftar." Menghela napas, lalu Younghyun mengusak rambutnya kasar. Sampai di tujuan, Younghyun memarkirkan mobilnya lalu ketiganya turun.

Star High School.

Ah, bukannya ini sekolah bakat itu ya?

Eh sebentar,

"Hyung, apa yang kita lakukan di sini?" Jisung bergerak lebih cepat hingga ia menghadang jalan Younghyun.

"Mendaftarkan kalian tentunya." Ujar Younghyun santai. Oh sial, ini bukan yang Jisung harapkan. Dia ingin di sekolah biasa, belajar normal.

"T-tapi hyung, aku tidak berbakat!" Ujar Jisung, mencoba mencari alasan agar Younghyun mengubah pikirannya.

"....itu yang kau katakan? Kau bahkan bisa membuat dan melantunkan lirik rapp dalam hitungan detik, menyanyikan lagu dengan nada tinggi, bahkan tarianmu keren. Belum otakmu yang pintar." Jelas Bangchan, di sebelahnya Younghyun mengangguk setuju. Adik marga Han itu mendelik ke arah si kakak angkat.

'Kau tidak membantuku, Bangchan sialan!'

"Kau dengar apa kata Bangchan, Jisung. Sekarang biarkan aku jalan." Younghyun menggeser tubuh adiknya yang memandangnya tak percaya.

Saat yang paling tua masuk ke dalam gedung sekolah, keduanya hanya menunggu di parkiran.

"Kau mencoba untuk menolak, iya 'kan?" Bangchan menyeringai jahil sambil melipat kedua tangannya di dada. Jisung memandangnya kesal.

Telekinesis 《MinSung》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang