.
.
.
.
.
"Jaehyun?" Taeyong memasuki bengkel besar kekasihnya. Tiap hari ia akan rutin datang ke tempat mengerikan dan kosong ini demi melihat kekasihnya yang tengah membuat kapal besar demi rencananya.
"Tae? Come in, bae." Taeyong berjalan mendekat, seiring langkahnya semakin dibawa jauh dari posisi awal, ia bisa lihat bagaimana besarnya kapal itu dari jarak yang pendek.
"Apa ini hampir selesai?" Tanya Taeyong, menatap kapal yang akan mereka terbangkan dalam waktu yang dekat.
"Yep. Hanya tinggal memoles dan memastikan beberapa hal, dan kemungkinan besar kapal ini bisa berguna sesegera mungkin." Jaehyun mengambil lapnya, membersihkan tangannya yang lumayan kotor.
Taeyong mengangguk-angguk. Wajah kekasihnya juga ikut lusuh karena membuat kapal ini ternyata. Ia beranjak mendekat, membersihkan beberapa cat di wajah Jaehyun dengan tangannya.
Melihat perhatian Taeyong, Jaehyun menunduk, mengecup kening kekasihnya.
"Terima kasih." Ujar Jaehyun.
"Aku yang seharusnya berterimakasih, Jae." Taeyong tersenyum lembut.
Demi Tuhan, Taeyong tak akan mau menukar kekasihnya dengan siapapun atau apapun. Jaehyun adalah orang tersabar, setia, dan perhatian yang pernah Taeyong temui.
Bahkan demi dirinya, Jaehyun rela masuk ke lubang penuh kejahatan ini. Hanya demi dirinya.
Memikirkannya membuat Taeyong merasa bersalah. Perlahan memeluk tubuh yang lebih tinggi, mengundang rasa bingung di hati Jaehyun.
.
.
.
"Ini markas kalian!?" Hyunjin berseru kaget saat memasuki markas ruang bawah tanah bernuansa tekno.
Awalnya Jisung tak ingin membawa mereka—Hyunjin, Seungmin, Jeongin—ke sini. Tapi sungguh, sejak 16 menit yang lalu di sekolah—
"Ya! bawa kami ke markas kalian.""Kami ingin ikut~"
"Boleh ya? Ya???"
Hwang Hyunjin wouldn't shut the fuck up.
Dan berakhirlah Hyunjin yang tengah berteriak bak orang gila, Seungmin yang tercengang oleh fakta bahwa markas ini milik Chan, dan Jeongin sepertinya sudah tidak bisa diajak berbicara.
"Oi, Hwang! Bisa diam tidak sih?! Kau akan merusak markasnya." Bentak Jisung. Namun Hyunjin ya Hyunjin. Tidak mau diam.
"Oke, mulai latihan sekarang?" Changbin mulai buka suara.
"Nah, you'll wait at the stadion. Aku akan menunjukkan sesuatu kepada kalian." Bangchan meraih tangan Jisung. "Let's go, Ji. I need your help."
KAMU SEDANG MEMBACA
Telekinesis 《MinSung》 ✔
Fanfiction[Fantasy, Adventure] Lee Minho itu seorang senior, penindas di sekolahnya. Kegiatan sehari-hari, merampas uang jajan adik kelas. Kebiasaan, tawuran dengan sekolah lain, lalu reputasinya, semua berubah karena Han Fucking Weird Jisung, si pengguna Tel...