🌟 Bonus Chap !

2.3K 218 18
                                    

.

.

.

.

.

"Lee Minho!"

Sesaat namanya dipanggil, Minho bergegas berdiri dari bangkunya dengan senyuman bangga. Changbin dan Hyunjin yang duduk di sebelahnya menepuk tangannya bahagia.

Minho berjalan menuju arah panggung, diiringi tepuk tangan dan sorakan dari teman-teman serta para guru.

Tepat di tengah panggung, tempat kepala sekolahnya tengah berdiri, Minho membungkuk hormat kepadanya. Dia siap menerima kelulusan yang ada tepat di hadapannya.

Semuanya bersorak bahagia saat Minho akhirnya berfoto dengan sang kepala sekolah. Dia telah resmi lulus dari kehidupan SMA nya sekarang.

Setelah membungkuk hormat, Minho bergegas turun dari panggung, berlari menuju Jisung yang tak berhenti memotret dirinya dari bawah sana.

Grep!

"Selamat!" Seru Jisung saat tubuhnya langsung didekap erat kekasihnya. Minho tertawa senang seraya menggendong Jisung dan memutarnya. "Akhirnya kau lulus!"

"Berkat dukunganmu. Terima kasih." Minho mengecup singkat bibir Jisung. Yang dikecup wajahnya memerah kesal, mencubit pipi Minho.

"Dummy! Kita ada di tempat umum!" Memang sih mereka ada di belakang bangku pengunjung, tapi masih banyak yang berlalu lalang di sekitar mereka.

"So what? Mereka juga tahu kita berpacaran." Minho menyeringai tipis. Jisung memutar bola matanya malas.

"You know I hate you, right?"

"I love you too."

PLAK!

"AKH—shit!" Minho meringis ngilu kala bibirnya dipukul kecil oleh pelakunya yang tengah cekikikan saat ini. Jisung hanya tertawa kecil lalu memeluk Minho sambil tersenyum gemas.

"Aku akan merindukanmu." Bisik Jisung.

"Ah benar juga." Minho melepas pelukan mereka. "Nanti siapa yang akan menjahilimu saat jam istirahat."

"Entahlah. Mungkin Park Ji—"

"Tidak. Tidak boleh. Tidak ada yang boleh menjahilimu selain diriku." Minho menatapnya tajam.

"Baiklah... baiklah, aku mengerti Mr. I'm Right."

Mereka tertawa bersama.

"So... bertemu dua tahun lagi?"

"Dua tahun apanya. Aku akan selalu mengunjungimu setelah pulang bekerja." Balas Minho. Setelah kelulusannya, ia sepakat untuk melanjutkan kepemimpinan perusahaan sang ayah, setidaknya hingga Jisung lulus. Setelahnya ia akan mencari usaha baru.

"Minho."

Suara Tuan Lee mengalihkan atensi mereka. Keduanya menatap orang tua Minho dengan lembut. Jisung membungkuk hormat.

"Siang, Tuan dan Nyonya Lee."

Ayah Minho menatap Jisung dengan tenang.

"Jisung..." ia tersenyum lembut, membalas senyum manis kekasih putranya.

Telekinesis 《MinSung》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang