A super long chapter ahead.
.
.
.
.
.
"Belokan tajam di depan." Ujar Felix. Changbin dengan cepat berbelok, tak peduli penumpangnya yang terantuk atau bahkan mual.
"YA! BISAKAH KAU MENYETIR DENGAN BENAR?! AKU PUSING DI ATAS SINI!"
Mereka gila, sungguh gila.
Meletakkan Jeongin dan Hyunjin di atas mobil hanya karena dalam mobil sudah penuh.
"Sebentar lagi kita sampai! Tahan saja!" Teriak Bangchan yang duduk tegang di bangku belakang. Changbin benar-benar membelah jalanan, bahkan sampai menolak arus. Belum beberapa puing bangunan yang terlempar harus dia hindari terus-menerus.
Sesungguhnya yang menderita itu yang saling sempit di dalam mobil, apalagi Jisung yang terhimpit Bangchan dan Seungmin.
"Awas, kita akan terbang." Ujar Changbin, menginjak pedalnya lebih kencang.
"Apa maksudmu-SEO CHANGBIN!!" Hyunjin di atas berteriak, berpengangan pada tali sintetis yang mengikat dirinya dan Jeongin di atas dengan erat.
Tanpa ragu, mobil itu berjalan menaiki sebuah papan besar yang mengarah ke atas, sudah tergeletak di jalanan dengan tak rapinya. Membuat semua orang dalam mobil itu berteriak ketakutan saat mobil mereka melambung lumayan tinggi.
"aaAAH-"
CKIIT-
BRUSHHH
Changbin berhasil berbelok tajam secepatnya mereka mendarat, ia berhasil menghentikan mobilnya. Felix yang duduk di kursi depan hanya terdiam dengan rambutnya yang acak-acakan.
".....I'm alive?" Gumam Felix tak percaya. Namun Changbin hanya mengacuhkan pertanyaan tak penting itu dan turun dari mobil, diikuti yang lain.
Jisung melihat ke atas, kapal terbang besar buatan Taeyong melayang jauh, sejajar dengan gedung kerja sang kakak.
Tunggu,
Gedung kerja sang kakak?
"Chan, kau mendapatkan kabar tentang Younghyun hyung?" Jisung mendadak panik. Bodohnya ia lupa sang kakak bekerja di perkantoran tengah kota.
"Tidak ada pesan apapu-"
"Well, well, look who finally came..."
Suara menggema Taeyong mengalihkan perhatian semuanya. Jisung mendongak ke atas, menemukan Taeyong yang berdiri di ambang pintu kapalnya.
"Lee Taeyong, berhenti sekarang juga!"
"Or what? Mengalahkanku? Membunuhku? Sadarlah Han, tanpa permata-mu kau tidak ada artinya bagiku." Taeyong tersenyum remeh dari atas sana. Jisung dibuat makin geram, ia menggertakan giginya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Telekinesis 《MinSung》 ✔
Fanfiction[Fantasy, Adventure] Lee Minho itu seorang senior, penindas di sekolahnya. Kegiatan sehari-hari, merampas uang jajan adik kelas. Kebiasaan, tawuran dengan sekolah lain, lalu reputasinya, semua berubah karena Han Fucking Weird Jisung, si pengguna Tel...