🍁 seven

3.6K 483 40
                                    

.

.

.

.

.

"-kAU APA?!?" Teriak Bangchan begitu heboh.

"Akh! Chan, kecilkan suaramu!" Jisung menutup telinganya yang sempat sakit mendengar teriakan menggelegar sang saudara.

"HELL NO, I'M NOT GOING TO LOWER MY VOICE! Kau baru saja mengaku pada seorang Lee Minho bahwa kau memiliki sebuah telekinesis! ARE YOU CRAZY?!" Iya, Bangchan sudah tau. Sesampainya di rumah, Jisung memutuskan untuk bercerita kepada Bangchan tentang hal tersebut. Dan malah disambut oleh suara 'merdu'nya.

"No? I'm completely normal.. aku hanya tak tahan, Chan.. setidaknya membuat ia merasa ketakutan akan menghasilkan sesuatu, iya 'kan?" Ujar Jisung santai sambil meraih ponselnya. Saat ini mereka berada di kamar, Jisung sedang bersantai di kasur Bangchan bersama sang pemiliknya. Bangchan yang duduk di hadapan Jisung mendekat padanya.

"Itu masalahnya! Bagaimana kalau dia malah mengambil kesempatan dari keistimewaanmu dan mengancam dirimu, Sung!" Bangchan mencengkram kedua bahu Jisung sambil membulatkan matanya ngeri. "Kau tahu dia orang yang licik.."

"...tapi bodoh." Lanjut Jisung.

Plak!

"Chann!" Rengek Jisung, mengusap kepalanya yang terasa sakit setelah terkena pukulan Bangchan.

"Kalau sudah begini, mau bagaimana lagi. Kau harus bisa bertanggung jawab atas aksimu sendiri." Bangchan menghela napasnya. Jisung merasa sedikit bersalah pada saudaranya. Bagaimana pun juga, Bangchan selalu melakukan apapun unruk melindungi rahasia Jisung. Bisa-bisanya Jisung sendiri mengungkapkan rahasia besarnya pada seseorang yang bahkan bukan orang terdekatnya.

Jisung bergerak mendekati Bangchan yang terdiam menatap lantai kamar mereka. Tangannya membentang dan ia bergerak untuk memeluk saudaranya dengan erat dari samping.

"...I'm so sorry, Chan. Aku ini memang saudaramu yang bodoh." Ujar Jisung. Untuk beberapa saat Bangchan tidak memberikan respon apapun. Namun karena merasa tak enak dengan situasi juga, Bangchan tertawa kecil untuk memaklumi Jisung.

"Took you long enough to say that." Ujar Bangchan jahil. Mereka berdua tertawa dan memeluk satu sama lain.

cklek-

"....oh! Ada apa ini?" Younghyun memasuki kamar dan menatap kedua adiknya yang terlihat begitu nyaman. Keduanya menghentikan kegiatan mereka untuk menatap ke arah Younghyun lebih dahulu. Younghyun terkikik geli. "Apa aku menganggu kemesraan kalian?"

"Tidak, hahahahaha. Come here, Younghyun hyung!" Ujar Bangchan senang. Younghyun berjalan mendekati Bangchan dan memeluk adiknya yang satu itu. Lalu ia menatap ke arah Jisung juga, mengajaknya untuk berpelukan bersama. Namun Jisung malah tertawa canggung dan menggeleng kecil untuk menolak. Terkadang Jisung merasa tidak nyaman kalau dipeluk oleh Younghyun. Terasa seperti dimanjakan.

Younghyun mendengus sebal, tahu betul jika kebiasaan sang adik memang seperti ini. Jisung paling tidak suka kalau sudah dipeluk sang kakak. Akhirnya Younghyun menarik tangan Jisung dan membawanya kepelukan hangat itu secara paksa. Awalnya Jisung sudah merengek, tapi akhirnya dia pasrah. Jisung ikut melingkarkan tangannya, memeluk keluarganya.

Telekinesis 《MinSung》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang