Rose membuka mata ketika Jennie membangunkan, ia menghela nafas nampak sekali jika gadis ini cukup kelelahan, Jennie mengerutkan halisnya, ia bingung melihat Rose sedikit terengah-engah,"Kau baik-baik saja Chaeng?" Rose mengangguk,
"Aku hanya bermimpi buruk, Unnie, Dimana Jisoo unnie?" Rose bertanya,
"Dia sedang main game bersama Somi" Rose yang mendengar itu lantas segera menuju ruang tengah untuk melihat Jisoo yang duduk tenang bersama somi disofa.
Jennie menatap tak terlalu perduli, ia segera berbaring kembali dan mengecek ponselnya,
•
"Unnie! " Somi nampak menyapa Rose yang baru datang keruang tengah,
"Oh hai somi " Somi hanya tersenyum dengan sapaan Rose, ia fokus kembali pada pspnya, Rose segera duduk disamping Jisoo,
"Unnie, apa kau pernah mengalami mimpi yang terasa nyata? Um. Maksudku kesadaranmu masih 100persen" Jisoo mengangguk, dia nampak sangat biasa dengan apa yang namanya Mimpi dengan kesadaran.
"Unnie aku sudah 2 kali ini merasakannya, dan unnie mimpi ku sangat aneh sekali, aku berada diseoul namun kota ini tidak ada oramg selain aku dan lelaki bodoh itu" Jisoo melirik Rose yang akan kembali menceritakan,
"Lelaki bodoh? Apa kau sebelumnya berimajinasi ada lelaki dimimpimu?" Rose menggeleng,
"Aku tidak berimajinasi, unnie dengar aku benar-benar tak mengerti, aku sadar namun mimpi itu aneh dan tak bisa kukendalikan, Lelaki itu juga sempat berkata jika ini mimpinya dan aku adalah imajinasinya, Aku tak memgerti unnie tapi mimpi itu sangat menakutkan" Jisoo menatap cukup kaget dan aneh.
"Kau mengalami luciddream tapi kau tak bisa kendalikan mimpimu?" Rose mengangguk, Jisoo terdiam sejenak,
"Terus siapa lelaki yang kau maksud?" Rose mengingat sejenak,
"Jika tidak salah namanya Rio. dan dia adalah lelaki tak sopan, mesum dan menyebalkan, dia juga bodoh!" Rose berucap mengingat Rio yang menyebalkan.
"Oh iya unnie dia juga bilang jika dia itu manusia asli, maksudku diapun sama sepertiku, dia sadar 100%" lanjutnya membuat Jisoo sedikit kebingungan.
"Mungkin hanya npc. Lebih tepatnya dia tak nyata, dan lagi ku pikir kau hanya mengalami fase pertama dalam luciddream. Nanti juga terbiasa tenang saja" Jisoo tak ingin banyak berpikir, ia kembali memainkan pspnya,
"itu hanya bunga mimpi Unnie, aku pun pernah sadar dalam mimpi yang tak bisa kukendalikan, tidak apa-apa unnie" Somi yang sedaritadi mendengarkan berucap dengan santai,
Rose menghela nafas,
"Tapi unnie aku bahkan sulit untuk bangun dan harus ada orang yang membangunkanku" Rose berucap membuat Jisoo melirik,
"Susah bangun?" Rose mengangguk,
"Yasudah Unnie, tinggal tidur disamping Jisoo atau Lisa atau Jennie unnie dan meminta mereka untuk membangunkan mu saar tidur" Somi berucap dan diberi anggukan. Kedua orang ini benar-benar tak terlalu memperdulikan keluhan Rose dan menganggap itu hal biasa.
Rose menghela nafas mungkin memang benar dia terlalu mencemaskan hal ini, ia memilih berbaring dan mengusap kepala yang terasa pening.
"Besok kita akan keamerika Chaeng, persiapkan dirimu, untuk acara to night show" Jennie datang dengan air yang dia bawa dari dapur,
"Aku tau itu, Unnie, jika aku tertidur tolong bangunkan aku yah, " Jennie mengangguk mengerti,
"Kenapa memang? Biasanya kau tak ingin diganggu tidur, ini tumben sekali" Jennie berucap, Rose melirik sang manusia kucing yang menatap dengan pandang tanya,