Sedikit Perubahan

919 171 53
                                    

Diteriknya mentari Rio mencari beberapa kayu untuk perapian dirumah, dia sesekali melirik rose yang mengikuti, entah kenapa gadis itu sama sekali tidak mau menunggu dirumah, Rose selalu ingin ikut, gadis itu beralasan takut saja.

"Mau istirahat tidak?" Rio bertanya, Rose hanya mengangguk,

"Oke dirumah." Rose yang tadinya hanya diam mendadak menatap Rio kesal,

"Ya aku maunya disini kenapa harus dirumah????"Rose nampak kesal, ayolah, jarak rumah dengan tempat mereka sekarang cukup jauh dan Rose tidak kuat jika terus berjalan.

"Punya mulut bicara makannya, mau jadi manusia bisu?" Rose hanya mendengus, dia lihat Rio nampak berjalan menuju pohon besar yang membuat tanah dibawahnya teduh.

"Rio haus." Rose mulai duduk dibawah pohon itu, menatap Rio yang menyimpan kayu dari punggungnya disamping Rose.

"Aku akan mengambil kelapa tunggulah." Rio segera pergi mencari apa yang Rose mau,

"Mau kemanaaaa??" Rose sedikit berteriak ketika Rio pergi sedikit jauh darinya,

"Cari pohon kelapa masa wanita." Rio berucap membuat Rose segera berdiri,

"Aku ikut." Rio menghela nafas,

"Kau ini, tidak akan apa-apa, disini aman, lagian kaupun lelah bukan???"Rio sedikit kesal,sebab dia sangat sulit untuk pergi karna Rose yang selalu saja ingin ikut.

"Kau tak suka aku mengikutimu?" Rose bertanya, Rio menghela nafas,

"Kau ini kenapa? Kau terpengaruh dengan ucapanku malam itu???? Kenapa merasa menyesal??" Rio balik bertanya membuat Rose gelapan dibuatnya,

"Menyesal? Tidak. Kau jangan bodoh. Mana mungkin, aku justru senang kau sadar diri." Rose mengalihkan pandang setelah berucap,

"Lantas kenapa kau selalu ingin ikut? Bukan kah ini berlebihan?maksudku, bukan hal ini saja, bahkan aku pergi berburu saja kau mau ikut?tidak biasanya." Rose mulai kesal dengan ucapan Rio,

"Harusnya kau bersyukur aku mau mengikutimu! Sebagai fanboy harusnya kau senang! Kenapa kau malah membuat ku kesal??????????" Rio menghela nafas, menghadapi keegoisan Rose tidak akan ada batasnya,

"Yasudah mulai sekarang kau pergi saja bersama Jisoo noona, pergi bersama kekasihmu, aku sudah berhenti jadi fanboymu! Sana, aku sudah bilang, aku tidak mau menyukaimu lebih dari ini!!!!" Rose terdiam dengan hati yang sedih dan begitu sangat kesal, dia menggertakan giginya dengan mata berkaca, ucapan Rio sedikit menyakitinya.

"Jika kau mau, aku akan antarkan kau kekerajaan, aku tidak suka dengan caramu yang meremehkanku dan memandang rendah hanya karna aku menyukaimu, kau harusnya berpikir, jika tidak semua pria yang menyukaimu akan terus bertekuk lutut pada kuasa mu." Rio mendekat,

"Kau memang istimewa, namun tak seistimewa itu sampai aku harus menjadi budak cintamu, jadi yang harus sadar diri itu dirimu, " Rio berucap dengan matanya memandang serius, membuat Rose yang menahan air matanya, mulai memalingkan wajah dan air mata itu akhirnya jatuh.

Percakapan tentang membawa air malah menjadi percakapan ungkap sebuah rasa, Rio sendiri tak bisa mengerti jika dia begitu emosi sebab Rose yang terkesan egois dengan semua perkataan dan permintaannya,

Rio menarik nafasnya, dia hendak menggapai wajah Rose namun tangan gadis itu segera menepisnya, Rose nampak tak bergerak dengan isakan kecil,

"Kau memang gadis cengeng!" Rio berucap dengan kesal, dia spontan menggendong Rose dan membawanya menuju rumah robert,

"Lepaskan! Bukan kah kau ingin aku pergi hah? L-"

"Lantas apa kau pergi tadi????" Rose terdiam sejenak,

LUCID DREAM[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang