Rio membuka matanya ketika mentari menyorot tubuhnya, dia melirik arah samping dimana Rose sudah tak ada dalam dekapan serta pandangan.
Rio segera bangun dan mencari keberadaan Rose, dia hendak berdiri namun suara Robert menghentikannya, Rio lihat sang guru datang dengan beberapa ikan yang sudah ditusuk kayu.
"Kau mencari kekasihmu?" Robert bertanya, dengan dirinya mulai duduk dan melirik rio,
"Nyalakan dulu api nya Rio." Lanjutnya, Rio yang hendak menjawab memilih mengangguk dan mulai menyalakan api,
"Apa guru melihat Rose?" Rio bertanya dengan tangannya mulai menata kayu untuk menjadi perapian.
"Dia sudah pergi sejak tadi" Rio terdiam sejenak, hingga dia menyadari mungkin Rose menghilang didunia ini sebab dibangunkan didunia nyata.
Rio melirik robert,
"Apa guru melihatnya menghilang?" Robert hanya mengangguk, dia berikan ikan yang sudah ditusuk ranting itu,
Rio ambil ikan itu dan menancapkan rantiing disamping perapian,
"Guru...ada yang ingin aku bicarakan." Rio berucap, dia tampak ragu untuk mebgungkapkan satu kebenaran akan dirinya dengan Rose.
"Apa kau ingin bicara mengenai asalmu? " Rio terdiam sejenak cukup kaget sebab Robert seakan sudah tau segalanya.
"Hm...be-begitulah." Robert melirik Rio yang seakan bingung menjelaskan segalanya,
"Aku tau dirimu dari dunia lain, kau tau? Kenapa aku bisa bertemu denganmu di greenhall???(ladang rumput dekat desa helena) "Rio menggeleng pelan,
"Aku mendapat sebuah ramalan masa depan, dimana akan ada 2 ksatria dari dunia lain yang akan mengalahkan raja iblis lantas membuat damai dunia ini. Dalam ramalan ada petunjuk jika salah satu dari ksatria itu akan berada di greenhall pada malam saat fullmoon. "
Rio masih mendengarkan dengan dirinya cukup terkejut akan ucapan Robert,
Dan malam itu aku datang untuk memastikan ramalan lantas aku bertemu denganmu, aku tak menyangka jika aku malah menemui ksatria tak berguna sepertimu" Rio spontan memasang wajah yang kesal namun juga sedih, tapi memang benar dia tak berguna.
"Tapi rio aku percaya jika kau akan kuat, maka dari itu aku akan melatihmu sebelum peperangan tiba. " Robert berucap dengan pandang dan senyuman penuh keyakinan serta harapan membuat Rio merasa tersanjung ucapan Robert.
"Jika guru sudah tau, aku hanya ingin berterimakasih karna kau mau menerima ku dan mengajarku meski aku tidak berguna" Robert terkekeh lantas dia menepuk pundak Rio,
"Tentu saja, aku pun tau jika kau bukanlah kekasih dari gadis itu." Rio melirik Robert lantas tersenyum malu,
"Haha, jadi Guru juga menyadarinya yah? Hah...guru benar, dia bukan kekasihku, aku nya saja yang menyukainya, sebenarnya dia adalah kekasih taehyung, lelaki yang datang bersmaaku dan mungkin dia adalah ksatria ke 2 yang guru maksud, "
Robert lihat bagaimana Rio berucap santai namun juga nada suara yang Rio lontarkan terkandung sebuah kesedihan.
"Aku tak mengerti, se- ah, ya aku belum jelaskan pada guru, jika Rose-aku taehyung dan juga Jisoo noona, akan kembali kedunia asliku diwaktu tertentu, sebab dalam dunia kami, kami tertidur. Dan bisa dibilang ini dunia mimpi. Jadi kami akan menghilang jika dibangunkan dan kembali saat kami tidur " Rio terdiam sejenak,