Perubahan

1K 172 3
                                    

Leo menatap Rio yang terlihat kacau sebab mata panda yang begitu terlihat, sudah 2 hari lelaki ini tidak tidur dan itu membuat Rio sedikit linglung dan kurang fokus, bagi Rio seorang yang penyuka tidur, tidak tidur selama 2 hari itu sangat tidak biasa untuknya.

"Kau ini sudahlah jangan dipaksakan bodoh, tidur ya tidur saja." Leo berucap menatap Rio yang berusaha fokus bermain game,

" heh bodoh jika aku tidur yang ada aku bertemu dengan mereka, aku malas. Hatiku ini hellokitty tau. Mudah remuk dan hancur." Leo menggeleng kan kepalanya, aneh. Memang Rio itu sangat tidak bisa dimengerti apalagi dengan dunia LUCID DREAM nya.

"Dari kemarin kau terus bilang mereka, siapa sebenarnya mereka itu? Dan lagi apa kaitannya dengan tidurmu hah?" Sudah muak juga Leo dengan jawaban Rio, jadi lebih baik ditanya agar tau apa alasan sebenarnya.

Rio menghela nafas malas, dia mematikan ponselnya setelah permainan selesai lantas menatap Leo yang menatap penuh tanya,

"Taehyung dan Rose. " Leo mengerutkan halisnya lagi, apa saking sakit hatinya Rio mendengar kabar Rose dengan taehyung itu berpacaran sampai terbawa mimpi begini???

"Apa? Sudah kuduga wajahmu sangat membuatku muak leo, kau pasti tidak percaya kan? Makannya aku malas menjelaskan"Leo sedikit terkekeh,

"Ayolah Rio bukan kah kau bisa mengendalikan mimpimu? Tinggal kau hilangkan saja taehyung dalam mimpimu agar kau bisa berduaan dengan baby chaengmu itu." Leo berucap santai, namun Rio malas menghela nafas malas, dia bersandar pada meja ruamg tengah dirumah milik Leo.

"Jika bisa aku ingin kembali kemimpiku, masalahnya Leo, mimpiku tak bisa aku kendalikan sama sekali dan aku secara sadar dalam tidurku tinggal di korea yang hanya ada aku Rose dan sipaku payung itu yang tinggal. " Rio berucap dengan wajah yang menunjukan expresi kesal,

"Ish, lemah sekali kau itu, rose masih berpacaran bukan menikah, lagipula masih banyak kesempatan untukmu, jika itu memang rose asli akan mudah bagimu untuk mendekatkan diri lantas mengambil hatinya secara perlahan"

Dengan wajah dibuat bijaksana Leo berucap namun hanya tatapan datar Rio yang menjadi balasannya,

"Hah...s.." Leo terdiam sendiri ketika melihat Rio tumbang dan tertidur secara spontan di mejanya,

"Ya, Rio?astaga ini pasti efek terlalu menahan kantuk jadi tak tertahan kan." Leo menghela nafas malas lantas dia angkat tubuh Rio keatas sofa dan membiarkan lelaki pemimpi itu tidur dengan wajar.

Leo yang sudah mengantuk pun mulai beranjak kekamar untuk tidur dan beristirahat, memikirkan masalah Rio memang membuat pusing kepala.sebab leo tak pernah mengerti cara kerja LUCID DREAM.

"BANGSAT."

Umpatan penuh penekanan Rio lontarkan saat dia kembali pada supermarket , sial, mimpi yang begitu membuatnya malas kembali dialami setelah bertahan selama 2 hari lebih beberapa jam itu.

Rio menghela nafas dan memilih untuk mengambil ramen saja, dia berjalan menuju supermarket yang kini disebut sebagai basecamenya dunia mimpi.

Rio memasuki supermarket dan menelusuri salah satu lorong mie, dia terdiam sejenak ketika mendengar isakan seorang gadis. Oh tidak mungkin didunia mimpi ada setan kan???

Ayolah suara isak ini seperti hantunya film indonesia yang Rio tonton bersama leo, dan Rio bersumpah hanya hantu indonesia yang menyeramkan sebab bermacam-macam dan wajah nya yang begitu menakutkan,

Rio menghela nafas mencoba untuk tenang, dia segera mengambil mie dan hendak pergi namun bangsatnya kenapa meski takut dia juga sangat penasaran??? Rio menggertakan giginya sebab rasa penasaran lebih besar daripada takutnya.

LUCID DREAM[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang