pertarungan singkat.

788 154 33
                                    

Robert menatap Rio dengan cukup iba, lelaki ini benar-benar terserang demam, dia ambil kain basah didahi Rio dan menggantinya dengan kain baru, dia menghela nafas, disaat begini Rose malah pergi,

Well, dia memang tau Rose bukanlah kekasih Rio, karna rio meminta bantuan atas ketahuannya ini untuk Robert tetap anggap rose kekasihnya didepan Rose sendiri, itu karna agar Rose mau berdua bersama Rio.

Padahal dalam penglihatannya, Rose mulai tak bisa hidup tanpa kehadiran Rio, well, meski itu hanya berlaku jika kekasihnya tidak bersamanya, Robertpun mengerti kenapa Rose bersikap seperti begitu sebab Rio sendiri yang tidak terlihat serius dalam menyatakan perasaan dan terkesan penuh canda.

Robert tak tau, apakah cara Rio memang begitu atau lelaki itu tidak sepenuhnya suka, entahlah, Robert, hanya berpikir mungkin Rio masih mau menghargai hubungan Rose dan kekasihnya.

Rio memang terkesan santai, namun Robert tau dia selalu berusaha, setidaknya yang dia simpulkan dia hanya ingin bersama Rose, mungkin.

"Ibu...ibu..." Rio melirihkan nama sang ibu, mungkin lelaki ini sangat merindukan ibunya yang cukup lama tak bisa Rio temui,

Robert membiarkan Rio untuk tidur, dia mulai berdiri untuk beristirahat di sofa kedua samping Rio, Robert segera tertidur untuk memulihkan kekuatannya.

"Kau benar-benar tak perduli? Jujur saja aku sedikit tak suka dengan perkataanmu pada Rio. " Jisoo berucap, mereka suda ada dikamar jisoo yang kerajaan adakan.

"Biar saja, aku hanya kesal dengannya, dia itu lemah tapi so kuat."Rose berucap, Jisoo naikan halisnya menatap expresi Rose yang berbeda dari perkataannya.

"Hm terserah, lebih baik kau tidur saja, atau mandi? Besok pagi aku akan pertemukanmu dengan taehyung. " Rose mengangguk mengerti dengan sebuah senyuman senang sebab hampir 2 minggu dialam mimpi dia tak bertemu meski tidur dunia nyata berdua.

"Aku ingin mandi, selama di hutan bersama paman dan manusia mutan, aku selalu mandi didanau." Rose sedikit mengeluh,

"Apalagi dengan sibodoh itu, selalu saja dia mencari kesempatan untuk mengintip, " rose berucap dengan dirinya membuka baju,

"Dia itu sangat menyebalkan unnie, kau tau? Dia lebih muda 3 tahun dari itu pun lebih, sekarang saja dia masih 19, agustus dia baru 20, " Rose terus berucap, dia mulai berjalan menuju kamar mandi,

"Dia manusia bodoh, bocah dan-"

"Kau kapan mandinya? Terus saja bahas rio. Aku mengantuk." Rose terdiam sejenak, benar. Kenapa dia terus bicarakan Rio.

"Maaf aku hanya kesal?" Rose berucap dengan ucapan ragu pada diri sendiri.

Suara gemercik air menggema diruangan, Rose tak menyangka jika kamar mandi kerajaan sangat elegan dan terlihat mewah dengan daya tarik tersendiri, tak hanya itu ada bak air panas yang jisoo kata airnya berasal dari sumber air panas asli.

Dia membasuh seluruh tubuh, menyabuninya hingga sangat bersih dan harum, kala panasnya air memberikan kesan nyaman Rose terdiam sejenak ketika pikirannya teringat akan Rio yang mungkin saja demam.

Sejujurnya, dia tak tega namun cara Rio membahayakan diri sangat membuat Rose kesal, Rose akui dia sangat khawatir namun dia juga kesal, dan lagi diapun rindu Taehyung.

Bukan kah akan lebih baik dia diam disini saja??? Lebih nyaman, bersama Taehyumg juga Jisoo, daripada harus diam ditengah hutan bersama mahluk menyebalkan seperti Rio.

LUCID DREAM[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang