Bila ada tombak tajam disekitarnya mungkin saja Rio akan menghunuskan tombak itu pada kepala taehyung, cih muak sekali rasanya menatap Taerose terus menempel bagai cicak sedang kawin.Apa Rose tak jua mengerti jika hati Rio tengah tersakiti? Cih. Memang apa arti Rio dimata Rosie? Hanya seorang fanboy yang tak terlalu berarti, hah...jika saja dia berani untuk menebas kepala taehyung dengan pedang milik helena, sudah mati saja itu paku payung.
"Jadi kalian semua para petualang, aku sangat bersyukur" helena berucap dengan wajahnya terlihat jelas begitu senang,
Hah...tak Rio sangka kedatangan Jisoo membuat keadaab sedikit dusta, namun mereka pun juga tak tau apa yang harus dijelaskan dan Rio sendiri mengikuti alur pembicaraan yang Jisoo lontarkan.
"Kami dari negri yang sangat jauh, dan datang kenegeri ini untuk mencari pengalaman baru" Jisoo berucap dengan tenang,
"Begitukah, itu berati kalian hebat, kalian pasti sudah banyak mengalahkan monster dan penyihir liar. " Rio terdiam sejenak,
"Hah? K-"
"Hm tidak, jika kau anggap kami kuat anda salah, hanya saja kami memiliki keberuntungan yang sangat tinggi untuk menghindari semuanya. " Jisoo segera berucap, membuat Rio semakin menganga,
Wah...sungguh pendusta yang handal dan apa apaan wajah tenang jisoo itu? Rio merasa Jisoo gadis yang lebih menakutkan dari Rose. Tenang namun membahayakan.
"Terkecuali dia, manusia mutan itu cukup handal untuk menerjang musuh"Taehyung menunjuk Rio dan membuat lelaki manis itu menatap tajam,
"Ya! a-"
"Itu benar Helena, dia lah yang menyelamatkanku dari para bandit." Rio semakin menganga sebab Rose ikut berucap,
"Ah saya mengerti, memang tuan Rio berani,tapi jika nona Rose yang tuan Rio selamatkan itu tandanya nona istri dari tuan Rio? Lantas tuan Taehyung itu siapa anda?"
Kini Rose dan Taehyung yang berbalik kaget,
"Ap-"
"Itu benar helena, Rose adalah istriku yang sedang mengalami kerusakan otak, dia melupakanku sebagai suami lantas malah mendua dengan paku payung itu."Rio berucap cepat membuat rose menggeram kesal,
"Ya!!!! Aku bukan istrimu sialan! Helena! Dengar taehyung adalah kekasihku sedangkan manusia bodoh itu hanya mengkhayal menjadi suamiku, tolong untuk itu kau jangan percaya dia" Rose segera berucap membuat Helena kebingungan sendiri,
"B-baiklah, " helena hanya bisa mengangguk meski masih tidak mengerti,
"Helena, aku dengar dari Rio, desa mu terserang bandit setelah para lelaki didesa ini menjadi prajurit kerajaan, lantas kapan bandit itu menyerang?" Jisoo bertanya, dia malas mendengarkan perdebatan,
"Mereka selalu datang pada malam rabu, sebenarnya tak hanya desa kami beberapa desa pinggiran lain pun diserang."
"Malam rabu? Tunggu helena, sekarang malam apa?" Taehyung bertanya,